Kapal Motor (KM) Gunung Mas 88 dikabarkan menabrak terumbu karang di sekitar Jembatan 3 Barelang, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin, 1 Maret 2021. Kapal ini sempat parkir sebentar di sana, kemudian berlayar kembali setelah diserbu puluhan nelayan setempat yang geram karena tapak kelongnya ikut terdampak.
Peristiwa ini pertama kali diketahui dari Sekretaris Jenderal LSM Peduli Lingkungan Hidup dan Kelautan (PLHK), Suardi. Ia mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga Pulau Nipah, Panjang, dan Akar kalau ada kapal yang bersandar merusak terumbu karang dan tapak kelong milik warga.
“Benar [merusak terumbu karang dan tapak kelong], saya baru dapat laporan dari warga kalau kapal [KM Gunung Mas 88] itu langsung kabur dan tidak tahu hilangnya kemana. Artinya pihak kapal tidak kooperatif menyelesaikan permasalahannya dengan masyarakat,” kata Suardi kepada wartawan.
Permasalahan ini sedang dibahas pihaknya dengan seluruh masyarakat nelayan yang terdampak. Rencananya pada Rabu, 03 Oktober 2021, LSM PLHK akan mendatangi Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Batam untuk menanyakan terkait masalah perizinan olah gerak kapal ini.
“Kami akan pertanyakan dulu masalah perizinannya dengan KSOP, tentu mereka tahu masalah izin dan olah geraknya seperti apa, kok bisa-bisannya kapal itu sesukanya kapan dia mau bergerak,” kata dia.
Perwakilan nelayan, Dorahim, mengatakan, warga marah lantaran terumbu karang yang rusak akibat kejadian itu telah menjadi tempat mereka mencari ikan. Terumbu karang itu, kata dia, dijadikan pula sebagai tapak untuk membuat kelong oleh sebagian warga yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.
“Kapal itu tiba-tiba sudah sandar di sana, padahal itu tapak kelong warga untuk mencari ikan dingkis. Tapi karena ada kapal disitu, nelayan tidak bisa mencari ikan. Padahal untuk ikan dingkis, penjualannya amat dinanti tiap tahunnya dan sekarang harapan itu pupus” katanya, Selasa, 2 Maret 2021.
Pantauan di lokasi, puluhan nelayan yang kesal mendatangi kapal KM Gunung Mas 88 dengan menggunakan kapal mesin sangkut. Kapal KM Gunung Mas 88 diduga salah parkir karena berhenti di atas tapak kelong yang merupakan lahan bagi nelayan untuk memasang kelong.
Menurut beberapa nelayan, kapal dengan panjang mencapai 100 meter itu sebelumnya juga telah menabrak terumbu karang di antara Pulau Tembuan dan Pulau Bokok.
Menurut nelayan, kerusakan tapak karang turut mengganggu habitat ikan di sana.
Padahal nelayan sudah memiliki izin memasang kelong dari dinas terkait. Namun, hal itu tidak bisa terwujud karena adanya peristiwa tersebut. Seluruh nelayan pun saat ini menunggu itikad baik dari pemilik kapal.
Sampai berita ini diterbitkan, HMS masih berupaya mengonfirmasi pihak-pihak terkait. Jawaban konfirmasi akan diterbitkan dalam pemberitaan selanjutnya.