Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat tajam di berbagai wilayah Kabupaten/Kota. Hal tersebut terjadi pasca libur panjang Idul Fitri 2021 dan akibat ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan.
Sementara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, akan terus fokus pada pembenahan dan perbaikan manajemen di lapangan mulai dari hulu hingga ke hilir dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di daerah.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito menyampaikan hal tersebut kepada pers usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 7 Juni 2021.
“Belajar dari pengalaman di Kudus dan lima kabupaten di sekitarnya, ada kelemahan. Oleh karenanya, fungsi posko PPKM mikro akan terus kita berdayakan, kita optimalkan, paling tidak untuk melakukan tugas memonitor dan mengevaluasi data kasus daerah dan menyusun strategi penanganannya,” kata Ganip menjabat Ketua Satgas Covid 19 setelah dilantik Selasa, 25 Mei 2021 oleh Presiden Joko Wododo menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru, menggantikan pejabat lama Letjen TNI Doni Minardi yang pensiun 1 Juni 2021.
Lebih lanjut dikatakan, kita selalu memperhatikan kasus aktif, tingkat kesembuhan, tingkat kematian, kemudian BOR (Bed Occupancy Ratio-angka penggunaan tempat tidur di rumah sakit) dan mobilitas penduduk, yang betul-betul harus bisa dimonitor dan evaluasi.
Mantan Kepala Staf Umum TNI ini juga menjelaskan, satgas akan terus meningkatkan jumlah pemeriksaan, penelusuran, serta pendisiplinan protokol kesehatan. Untuk itu selalu mengimbau para kepala pemerintah daerah terus memantau dan mengevaluasi ketersedian tempat tidur dan sumber daya rumah sakit sebagai antisipasi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayahnya.
“Selaku pimpinan satgas akan fokus di lapangan, di mana daerah yang nanti tingkat BOR meningkat kita akan intervensi, berkoordinasi dengan kementerian terkait, TNI, Polri, dan pemerintah daerah,” katanya.
Sejumlah strategi yang akan dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 kasus Covid-19 di antaranya melakukan pendampingan dari tingkat mikro, penambahan personil untuk penegakan disiplin dan tenaga kesehatan, serta mengefektifkan kolaborasi pentahelix (multipihak dari semua unsur terkait) terutama dengan tokoh masyarakat dan adat untuk edukasi dan sosialisasi disiplin protokol kesehatan.
“Kemenkes, BNPB, dan kementerian terkait akan terus memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dalam rangka menekan lonjakan Covid-19,” katanya yang saat menyampaikan keterangan pers didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang sebelumnya juga mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo.
Selaku Ketua Satgas juga menyatakan tetap menerapkan prosedur dan melakukan pemeriksaan serta pembatasan-pembatasan terhadap pekerja migran Indonesia. Juga termasuk orang-orang asing yang masuk ke wilayah kita.
“Jadi entry test akan kita lakukan, kemudian karantina lima hari tetap kita lakukan, lalu exit test kita kerjakan pada lima hari berikutnya. Khusus untuk India, kita akan perketat lagi menjadi 14 hari, baru dilakukan exit test untuk memastikan yang bersangkutan positif atau negatif,” katanya.