Aksi penembakan yang terjadi di Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan pada Rabu, 31 Maret 2021, petang mendapat respons Anggota Komisi I DPR RI, Dave AF Laksono.
Menurutnya, adanya dua serangan teroris yang berdekatan waktu dalam sepekan, ini mengindikasikan kelompok teroris dan jaringannya di Indonesia masih banyak dan sangat aktif.
Oleh sebab itu Dave yang duduk di komisi DPR dan bermitra dengan Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) ini meminta, pemerintah harus meneliti dan memblokir semua medium atau sarana komunikasi para teroris. Baik itu seperti situs-situs ataupun aplikasi.
“Memang sudah ribuan (situs-red) diblokir oleh Kominfo, tapi harus lebih intens lagi karena mereka mati satu, muncul seribu,” katanya kepada media ini, Rabu, 31 Maret 2021.
Anggota Fraksi Partai Golkar ini juga berharap, selain Kominfo melakukan pelacakan dan menghentikan pergerakan situs-situs, juga harus ada pendidikan moral kepada generasi muda Indonesia.
Lebih lanjut wakil rakyat daerah pemilihan Jawa Barat ini menambahkan, aparat keamanan agar lebih memantau dan memperhatikan kegiatan kelompok-kelompok yang bertemu secara daring maupun secara luring (tatap muka), karena hal demikian juga berpotensi bisa menyebarkan ideologi atau paham yang bertentangan dengan NKRI.
“Saya meminta agar seluruh aparat keamanan, intelijen, kominfo dan semua instansi terkait untuk makin proaktif,” katanya.
“Di-tracing pergerakan mereka dan darimana pendanaannya, karena tidak mungkin mereka (teroris-red) bisa eksis tanpa ada yang support,” Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 ini menekankan.
Baku tembak telah terjadi di halaman gedung Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan pada Rabu sore, 31 Maret 2021. Diduga baku tembak itu antara polisi dengan terduga teroris perempuan.
Dari video yang beredar terdengar suara letusan seperti baku tembak antara anggota polisi dengan seorang perempuan yang diduga teroris. Akibat aksi baku tembak seorang berpakaian baju hitam tampak tergeletak tak bergerak di halaman Mabes Polri.