Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyerahkan 20.000 day old chick (DOC) ayam KUB (petelur) kepada Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto. Bantuan tersebut selanjutnya bisa dibagikan kepada warga yang masuk kategori rumah tangga miskin (RTM). Diharapkan dengan modal KUB terbangun sumber usaha masyarakat yang dapat memberikan pendapatan dan akhirnya menurunkan angka kemiskinan.
Acara tersebut dilaksanakan saat kedua menteri berkunjung ke Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor, Jawa Barat Kamis, 6 Mei 2021. Mereka melihat langsung pengembangan sapi perah dan inseminasi buatan.
Pada kesempatan itu Menko Airlangga mengakui ayam KUB merupakan salah satu jenis ayam kampung baru, yang memiliki daya tahan lebih kuat. Juga kemampuan bertelurnya hingga 180 butir per ekor per tahun. Melalui budidaya ayam petelur, diharapkan dapat memberikan pendapatan bagi masyarakat setiap hari.
“Jadi bisa satu butir telur tiap dua hari dan ini juga bisa jadi pedaging dengan demikian ayam KUB ini tentu baik untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi,” kata Ketua Umum Partai Golkar ini.
Pada kesempatan itu Menko juga memberikan nama ayam KUB-2 hasil inovasi baru Balai Penelitian Ternak dengan sebutan “Janaka”. Jenis ayam ini memiliki keunggulan di atas ayam pada umumnya. Sehingga sangat cocok dikembangkan sebagai sumber penghasilan masyarakat.
Sebelum penyerahan Doc, Menko Perekonomian, Airlangga juga meninjau kandang sapi dan turut memberikan penamaan terhadap sapi F1 yang dinamai “Parikesit”.
Menurut Mentan SYL, Ayam KUB ini merupakan hasil dari penelitan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Ternak. “Kita siapkan DOC sebanyak 20 ribu kepada Bapak Menko Perekonomian untuk disalurkan kepada masyarakat miskin dan diharapkan dapat membantu peningkatan perekonomian masyarakat,” katanya.
Arahan Pak Menko agar bisa tingkatkan pengembangan sapi dan ayam kampung ini hingga mencapai satu juta ekor, siap dilaksanakan. Mentan pun langsung memerintahkan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menindaklanjuti pengembangaan sapi F1 Paritkesit hingga satu juta ekor. Selain juga melakukan pengembangan pada ayam KUB “Janaka” untuk segera dibagikan lagi ke masyarakat.
“Peningkatan kesejahteraan masyarakat tentu menjadi prioritas kerja pemerintah dan ini harus kita kerjakan bersama dan diupayakan secepat mungkin,” kata SYL.
Ditambahkan, KUB dikenal sebagai jenis ayam yang lebih produktif menghasilkan telur. Selain satu tahun bertelur 160 hingga 180 butir, produksi telur henday juga hanya sekitar 50 persen, dengan umur pertama bertelur 22 hingga 24 minggu dan sifat mengetam 10 persen. Tidak ada pop KUB kaki kuning. Pada umur 10 minggu bobot jantan 0,9 kg sedangkan betina 0,7 kg dan umur ayam potong hanya 70 hari.
Adapaun keunggulan ayam KUB-2 “Janaka” yakni poduksi telurnya mencapai 200 butir/ekor/tahun, produksi telur henday 60%, umur pertama bertelur 20-21 minggu. Selanjutnya memiliki sifat mengeram lebih kecil yakni 5%, memiliki dua varian yakni pop seleksi kaki kuning dan pop tanpa seleksi kaki kuning dan umur panen ayam pedagingnya 60 hari.