Parsadaan Pomparan Silauraja Indonesia menggelar musyawarah nasional (Munas) pertama di Kota Batam, Kepulauan Riau, Jumat, 22 Oktober 2021. Para keturunan dari empat marga Malau, Manik, Ambarita, dan Gurning berkumpul di Hotel Harris Batam Center selama tiga hari.
Optimisme menjadikan Batam sebagai tempat munas I Silauraja sebetulnya sudah menggebu sejak tahun lalu (baca: Benhauser Manik: Silauraja Harus Bisa Menjadi Singa, Bukan Pengekor). Menurut Daslan Malau, Ketua Panitia Munas, terselenggaranya Munas ini diharap dapat menjawab semua kerinduan para keturunan Silauraja, sekaligus mempererat rasa persaudaraan.
Para peserta Munas datang dari Sabang sampai Merauke, undangannya berjumlah sekitar 300 orang. Malau mengatakan, gelaran ini tentu utamanya untuk membangun komunikasi antar-Silauraja, mewujudkan keinginan mempersatukan seluruh keturunan Silauraja di Indonesia.
“Parsadaan Silauraja Indonesia merupakan suatu perkumpulan yang mempunyai garis keturunan yang sampai saat ini menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan yaitu Malau, Manik, Ambarita, dan Gurning. Oleh karena itu, Keluarga Besar Parsadaan Silauraja Indonesia sepakat untuk melaksanakan Munas sesuai dengan apa yang telah disepakati sebelumnya,” katanya.
Dia menjelaskan, semangat Munas kali itu merupakan salah satu dari sekian banyak perwujudan kerinduan. Selain itu, kata dia, dalam Munas itu mengangkat sebuah doa untuk bersyukur kepada Tuhan Allah dengan maksud setiap Keturunan Silauraja dapat bersinergi dan menghayati betapa perlunya suatu perkumpulan dan tergerak hatinya untuk melayani sesama Keturunan Silauraja khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
“Sehingga di Keluarga Besar Silauraja tercipta rasa kekeluargaan yang tinggi, saling menghormati satu sama lain, dan saling menyayangi di dalam kerendahan hati dari Sang Pencipta,” kata Daslan.
Acara ini disambut baik Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Dia bahkan optimis kalau gelaran ini akan memberikan dampak yang baik terhadap ekonomi di Batam. “Saya berterima kasih karena Munas Persadaan Pomparan Silauraja Indonesia yang pertama dilaksanakan di Kota Batam,” kata Rudi.
Pada kesempatan itu, Rudi akhirnya mempromosikan potensi Batam kepada para Keturunan Silauraja. Dia mengajak para peserta yang berasal dari luar kota untuk berinvestasi dan membantu Batam supaya dapat terus berkembang.
Rudi bahkan memastikan pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik dalam urusan investasi. Sekaligus dia menjelaskan, saat ini seluruh perizinan yang ada di kementerian/lembaga sudah dilimpahkan kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang juga ia pimpin.
“Artinya seluruh perizinan langsung di Batam. Sebagaimana PP 41/2021, perizinan investasi di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas saat ini ada di BP Batam,” katanya.
Selain itu Rudi juga menyampaikan bahwa penanganan Covid-19 di Kota Batam terus dilakukan. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam menggairahkan ekonomi Kota Batam. “Itu kenapa saya tidak pernah menutup kegiatan industri selama Covid-19,” katanya.