Kapal selam KRI Nanggala-402 yang dikabarkan hilang kontak belum diketahui keberadaanya. “Masih dalam pencarian di perairan 60 mil dari Bali,” kata Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto kepada wartawan, Rabu, 21 April 2021 di Jakarta.
KRI Nanggala-402 merupakan satu dari lima kapal selam milik Indonesia. Kapal itu dikabarkan hilang di perairan utara Bali saat sedang melakukan latihan.
Menurut Panglima TNI, seluruh kapal di sekitar lokasi juga telah dikerahkan membantu pencarian. Terutama, kapal yang memiliki kemampuan pencarian di bawah air.
Selain itu Marsekal Hadi juga akan bertolak untuk memantau pencarian tersebut. “Besok pagi saya ke sasaran [lokasi],” kata panglima.
Kapal milik TNI Angkatan Laut (AL) itu dikabarkan hilang sekitar 60 mil atau 95 kilometer dari utara Bali pada Rabu, 21 April 2021 sekira pukul 03.00 WITA. Rencananya KRI Nanggala-402 akan mengikuti latihan penembakan torpedo.
Sebagai bagian dari armada pemukul, KRI Nanggala-402 dipersenjatai 14 torpedo 21 inci atau 533 mm dalam delapan tabung. Selain itu KRI Nanggala-402 dilengkapi sonar dari jenis CSU-3-2 suite.
Sebelumnya, kapal selam ini sempat menjalani perawatan di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Korea Selatan, pada 2009-2012. Terakhir KRI Nanggala-402 tergabung dalam Satuan Tugas Perisai Nusa-15 melaksanakan Operasi Siaga Tempur Laut meliputi pencegahan dan penangkalan serta penindakan pelanggaran wilayah perairan yuridiksi nasional di Indonesia kawasan timur.
Sementara itu Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Julius Widjojono, juga membenarkan KRI Nanggala-402 hilang kontak.
KRI Nanggala-402 memiliki “saudara kembar”, yaitu KRI Cakra-401. KRI Nanggala-402 berasal dari Type 209/1300 yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, Jerman Barat. Dipesan Indonesia pada 1977 dan memasuki dinas aktif pada 1981.