Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sama-sama ingin mendahulukan urusan kebangsaan. Meskipun posisi Golkar di pemerintahan dan PKS di luar pemerintahan, keduanya berkomitmen akan saling menghargai.
“Diharapkan politik identitas itu akan ditinggalkan sehingga kita akan membangun kebinekaan dan juga NKRI serta politik yang lebih kondusif, agar bisa sama-sama menyejahterakan masyarakat.” Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Airlangga Hartarto mengungkapkan hal tersebut didampingi Presiden PKS Akhmad Syaikhu dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis, 29 April 2021, malam.
Kedua pimpinan partai politik bersama sejumlah fungsionaris masing-masing partai sebelumnya mengadakan pertemuan yang disebut sebagai silaturahim. Bagi PKS kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari safari ramadhan untuk bertemu pimpinan antarpartai. Kedatangan Presiden PKS dan rombongan diterima langsung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Pertemuan ini merupakan lanjutan bagi PKS yang sebelumnya sudah silaturahmi dengan pimpinan PDIP, PPP dan PKB. Sedangkan Jumat, 30 April 2021 PKS agendakan berkunjung ke pimpinan pusat Partai NasDem.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengapresiasi silaturahmi yang dilakukan PKS. Kedua pimpinan parpol telah membahas sejumlah hal.
“Pertama, tentunya kami bersama-sama prihatin dengan terjadinya kecelakaan KRI Nanggala dan sama-sama berduka cita serta mendoakan korban sebagai para syuhada,” kata Airlangga.
Kedua, lanjutnya, dalam situasi pandemi Covid-19 ini, PKS dan Golkar menyoroti kejadian gelombang ketiga di negara lain, termasuk di India atas kasus kematian harian mencapai 300 ribu. “Tentu beberapa negara lain juga terjadi third wave dan ini membawa kita untuk selalu ingat dan waspada, berhati-hati,” katanya.
Menjelang Idulfitri, Menteri Koordinator Perekonomian itu juga menyatakan, PKS telah mendukung kebijakan pemerintah terkait larangan mudik, demi kepentingan keselamatan jiwa masyarakat Indonesia. Sehingga keputusan pemerintah ini juga didukung partai-partai yang ada.
Sementara dalam situasi konflik dan pemulihan ekonomi, kata Airlangga, posisi PKS dan Golkar sama mendahulukan kepentingan negara dan bangsa. Sehingga untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, langkah yang diambil pemerintah tentunya memerlukan masukan-masukan dari partai-partai di luar pemerintah termasuk PKS. Hal ini agar kebijakan negara senantiasa tepat sasaran.
Pada pertemuan tersebut juga ada catatan-catatan terkait dengan pemulihan ekonomi ke depan. Salah satu yang menjadi perhatian, terutama mendorong usaha kecil, menengah, dan juga perorangan. “Di mana para pengusaha dengan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) diharapkan bisa lebih diangkat dan berarti itu akan memberikan tambahan penghasilan dalam situasi pandemi ini, serta daya beli pun akan meningkat,” kata Airlangga.
Sementara itu, Presiden PKS Akhmad Syaikhu, mengatakan pihaknya berharap kesepakatan dalam pertemuan bisa diimplementasikan untuk memberikan penguatan terhadap kesejahteraan bangsa Indonesia.
“Mudah mudahan demokrasi ke depan akan bisa menjadi lebih baik dan dewasa sehingga akan meningkat tentu perlu peran kebersamaan dari partai-partai di negeri kita tercinta,” kata Syaikhu.