Kabaintelkam Polri yang juga tokoh Papua, Komisaris Jenderal Paulus Waterpauw menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali dan seluruh stakeholder termasuk TNI-Polri serta Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Kota yang ada di Papua, yang telah bekerja sama sehingga PON XX 2021 Papua berjalan dengan aman, lancar, dan sukses hingga penutupan hari ini, Jumat, 15 Oktober 2021.
“Selaku tokoh yang ada di Papua saya pikir harus memberikan sebuah penghargaan dan apresiasi yang besar kepada mulai dari Pak Presiden, Pak Menpora dan para Menteri yang lain, Bapak Panglima, Kapolri, dan juga di tingkat provinsi Gubernur, ada Bapak Bupati dan Walikota. Saya pikir itu kerja bareng luar biasa. Semangatnya tumbuh dengan membara,” katanya saat menjadi narasumber dalam Dialog Interaktif RRI Jayapura, bertajuk Nasib Venue Setelah PON Papua, Jumat, 15 Oktober 2021.
Menurut Waterpauw, sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sudah sewajarnya Papua merasakan hal yang sama seperti provinsi lain di Indonesia termasuk menjadi tuan rumah PON XX. Dan, masyarakat Papua telah membuktikan bisa menjadi penyelenggara kegiatan dengan aman dan lancar.
“Banyak keraguan tentang kemanan, ketentraman, apakah bisa terselenggara kegiatan ini, faktanya bisa, faktanya aman. Kegiatan PON terselenggara dengan sukses,” katanya.
Dengan kesuksesan kegiatan ini, menurutnya, sekaligus mengangkat harkat dan martabat Papua, bahwa Papua sama dengan dengan masyarakat Indonesia lainnya.
“Saya pikir ini menunjukan bagaimana martabatnya bangsa Papua, orang Papua muncul di sini. Selama ini kan banyak orang yang meragukan, tapi hari ini dengan PON martabat kami naik, artinya kami sama dengan saudara- saudara yang lain,” katanya.
Paulus yang juga merupakan mantan atlet mengungkapkan bahwa Papua selama ini memiliki keunggulan dalam prestasi olahraga di berbagai cabang olahraga seperti Atletik, Tinju, Dayung, dan Sepak bola. Dengan demikian, dia berharap dengan adanya venue-venue pasca PON ini, pembinaan atlet Papua dapat melahirkan atlet prestasi bertaraf Internasional.
“Dengan terselenggaranya PON ini, kemudian venue-venue dengan apik, luar biasa, bahkan bertaraf internasional. Itu sekarang mengunggah kita bagaimana caranya agar anak anak asli Papua itu berkiprah dalam kancah tidak hanya Nasional tapi Internasional,” katanya.
Kelola dan Manfaatkan
Oleh karena itu, Jenderal Bintang Tiga ini mendorong agar venue-venue bekas PON ini dapat dikelola dan dimanfaatkan.
“Perlu ada manajemen yang nanti kita akan bahas bersama dari pusat sampai daerah dan tentu ditutori pak Menpora Amali dikawal langsung bapak presiden. Dan kita-kita di sini harus bisa bekerja dengan maksimal,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Menpora Amali berharap pemerintah daerah untuk kreatif dalam merawat venue-venue usai pelaksanaan PON. Salah satu yang disarankan yaitu membentuk badan pengelola yang bertanggung jawab untuk merawat venue-venue supaya tidak terbengkalai.
“Fasilitas olahraga yang mewah itu tentu tidak murah, ya. Maka kreativitas Pemerintah Daerah sangat dibutuhkan. Perlu integrasi sarana olahraga dan fasilitas penunjang lainnya,” katanya.
Dicontohkan Menpora Amali, pengelolaan Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta yang dibangun berdekatan dengan pusat perbelanjaan, hotel, dan lainnya.
“Sehingga itu bisa menghidupi pemeliharaan di sana. Artinya Pemerintah Daerah harus kreatif dan menggandeng perencana yang baik tentang bagaimana pengelolaan. Kalau sendiri tidak kuat, bahkan di beberapa
tempat ada yang bayar listrik saja sudah tidak kuat. Oleh karena itu, jangan malu untuk mengundang mitra yang bisa mengerjakan pengelolaan, tentunya di bawah pengawasan Pemprov Papua,” kata Menpora Amali.