Jumat, 13 Juni 2025
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Opini
Sejumlah perwakilan perusahaan di Kawasan Industri Kabil, Batam, keluhkan sempitnya jalan dan minimnya lampu pada RDPU di Kantor DPRD Kota Batam, Kamis, 4 Maret 2021. (Foto: Fathur Rohim)

Pelaku Usaha Keluhkan Jalan dan Minimnya Lampu di Kawasan Industri Kabil

4 Maret 2021

Batam, 569 kata

Fathur Rohim Fathur Rohim
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

Sejumlah perwakilan perusahaan di Kawasan Industri Kabil, Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan minimnya pembangunan infrastruktur seperti penerangan jalan umum (PJU) dan akses jalan. Keluhan itu disampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) di Ruang Serbaguna DPRD Kota Batam, Kamis, 4 Maret 2021.

Koordinator Forum Komunikasi Industri Kabil, Nopianto, mengatakan, akses jalan di kawasan kabil umumnya kurang lebar dan membuat kemacetan sulit diurai pada jam-jam sibuk. Selain itu, kata dia, kecelakaan juga sering terjadi di sana lantaran akses jalan di Kawasan Industri Kabil dan sekitarnya turut digunakan warga dan anak-anak sekolah.

“Kami berharap pemerintah dapat memperbaiki infrastruktur ini karena kami juga memperhatikan keselamatan masyarakat,” katanya.

Ia juga mengatakan, jumlah truk dan kontainer yang berlalu lalang melewati kawasan itu mencapai ratusan per bulannya. Tetapi menurutnya, aktivitas kendaraan berat itu tidak didukung oleh akses jalan yang memadai.

Berita Lain

BNN Gandeng Influencer, Ketua AJI Batam: Jurnalis Harus Beradaptasi

BP Batam Apresiasi Penyelenggaraan Workshop Pemberdayaan UMKM

BNN Musnahkan Sabu di Alun-Alun Engku Putri Batam, Warga Tidak Pakai Masker

Setjen DPR RI Kunjungi BP Batam: Saling Berbagi Wawasan tentang Tata Cara Pengelolaan Aset Sesuai PMK 171 Tahun 2023

“Masih banyak right of way (ROW) jalan yang belum mengalami pelebaran, dan tikungan tajam juga sering menyebabkan banyak truk oleng. Infrastruktur penerangan jalan umum (PJU) di sana juga kurang, jadi selain dapat berdampak pada keselamatan berkendara, juga mendorong angka kriminalitas,” katanya.

Dua hal itu pun membuatnya heran, sebab di sana terdapat perusahaan yang membayar pajak tahunan mencapai Rp720 juta, dan tagihan listrik hingga Rp23 miliar per tahunnya. Sehingga menurut Nopianto, pihak pemerintah seharusnya memiliki anggaran untuk memperlebar jalan dan menyediakan infrastruktur penerangan di Kawasan Indutri Kabil.

Keluhan ini pun diteruskan oleh para Anggota DPRD Kota Batam kepada pihak perwakilan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang diwakili oleh Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam.

Wakil Ketua II DPRD Kota Batam, Ruslan Ali Wasyim, mendorong pemerintah agar dapat membenahi infrastruktur, terutama terkait kegiatan investasi dan usaha di Kota Batam. Menurutnya, pembenahan infrastruktur ini dapat dibebankan sebagai tanggungjawab BP Batam, agar tidak lagi terjadi dualisme kebijakan antara BP Batam dan Pemko Batam.

“Ini menurut saya seperti satu kapal dua mesin, Pemko Batam misalnya dapat berfokus pada permasalahan yang menyangkut masyarakat, sedangkan BP Batam dapat mengurus infrastruktur. Saya kira dengan adanya jabatan ex officio, di mana BP Batam dan Pemko Batam dikepalai oleh pimpinan yang sama, koordinasi dapat lebih mudah,” kata Ruslan.

Pembangunan infrastruktur sejatinya juga berdampak langsung mengatasi masalah pengangguran di Kota Batam. Dengan adanya perbaikan infrastruktur, kawasan industri dapat meningkatkan aktivitas produksinya, sehingga tenaga kerja dapat terserap lebih banyak.

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Werton Panggabean. Menurutnya, Kawasan Industri Kabil menjadi salah satu penghasil pajak daerah terbesar. Untuk itu, diperlukan pembangunan infrastruktur yang memadai.

Terkait penerangan jalan umum, Werton mengamanahkan kepada Kepala Bidang PJU Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Kukuk, agar dalam dua minggu ke depan dapat memperbaiki dua titik lampu jalan di kawasan tersebut yang sempat mati.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah memprioritaskan pelebaran jalan di kawasan industri menjadi lebih luas dua meter dalam tiga bulan ini. Amanah ini sepatutnya dilaksanakan sesegera mungkin karena keluhan yang sama terus diutarakan pada forum RDPU yang serupa sebanyak tiga kali.

“Kami meminta pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur industri di tahun 2021 ini. Ekspor dari Kabil sangat tinggi, tapi disayangkan apabila tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai,” kata Werton.

Kepala Bidang PJU Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam, Kukuk, mengatakan, pihaknya telah mendata persoalan penerangan jalan itu sejak awal tahun lalu. Namun, kata dia, pelaksanaanya tidak bisa langsung dilakukan.

“Kami kemarin mendata ada dua titik PJU yang rusak, tetapi akan kembali diperiksa di titik lain di kawasan Kabil. Sehingga perbaikan bisa dilakukan serentak nantinya,” katanya.

Berita Lain

Influencer Batam, Okto Siagian, saat memasukkan barang bukti sabu ke mesin pemusnah narkotika di PT Desa Air Cargo Batam, Nongsa, Kamis, 12 Juni 2025.

BNN Gandeng Influencer, Ketua AJI Batam: Jurnalis Harus Beradaptasi

13 Juni 2025
BNN Musnahkan Sabu di Alun-Alun Engku Putri Batam, Warga Tidak Pakai Masker

BNN Musnahkan Sabu di Alun-Alun Engku Putri Batam, Warga Tidak Pakai Masker

13 Juni 2025

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS