Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad berharap Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi Kepulauan Riau dapat menjadi organisasi terdepan dalam merajut kebersamaan umat demi tercapainya keutuhan negara Republik Indonesia. Harapan tersebut disampaikannya saat menghadiri pelantikan DDII Provinsi Kepulauan Riau di Mesjid Raya Nur Ilahi, Dompak, Tanjungpinang, Rabu, 20 Oktober 2021.
“Harapan kami tentunya DDII dapat menjadi penjaga persatuan dan kerukunan nasional dan menciptakan umat Islam yang berkualitas dan berkarakter Islam rahmatan lil alamin,” katanya.
Ansar mengakui bahwa kiprah DDII Provinsi Kepulauan Riau sangat utama dalam penyelenggaraan dakwah di Kepulauan Riau. Dengan kondisi geografis Kepulauan Riau yang terdiri dari banyak pulau-pulau terpencil, maka Ansar mendukung penuh upaya DDII untuk menyebarkan dai dan mubalig ke berbagai pulau di pelosok Kepri.
“Tahun depan telah kita anggarkan lebih dari Rp3 miliar untuk menerjunkan 50 juru dakwah selama satu tahun penuh ke pulau-pulau terpencil,” katanya.
Ansar pun mengharapkan agar DDII Kepri mampu menyesuaikan diri dengan dinamika zaman yang serba cepat dan dinamis sehingga persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat Islam Kepri dapat ditanggulangi.
Pada pelantikan tersebut, pimpinan DDII Dr. Darwis Abu Ubaidah melantik secara langsung majelis syuro dan pengurus DDII Provinsi Kepulauan Riau masa khidmah 2021-2026.
Adapun majelis syuro DDII Kepri terdiri dari Fauzi Mahbub sebagai ketua, Hasbullah sebagai wakil ketua, dan Mastur Taher sebagai sekretaris beserta anggota majelis syuro yang terdiri dari 16 anggota.
Sementara jajaran pengurus harian DDII Kepri terdapat nama Dr. Suryadi sebagai ketua, Rizaldy Siregar sebagai wakil ketua, Marsyudi sebagai sekretaris, dan Hos Arie Rhamadhan Sibarain sebagai bendahara dan 7 ketua bidang.
Lalu dalam arahannya kepada Dewan Dakwah yang baru dilantik, Dr. Darwis Abu Ubaidah berpesan agar setiap anggota dari Dewan Dakwah selalu berpegang pada pokok pikiran dari DDII .
Menurutnya seorang dai dan mubalig harus selalu tahu tentang kondisi umatnya. Dengan mengetahui kondisi sosial dan ekonomi dari umatnya maka seorang dai dapat menyesuaikan diri untuk bisa memberikan ajaran-ajaran Islam yang sesuai.
“Dai harus terus bersama umat, jangan ada seorang pun dai yang mengisolasi diri dari masyarakat, hadir di tengah-tengah masyarakat dengan senantiasa memperhatikan persoalan-persoalan umat,” kata Darwis.
Tampak hadir dalam pelantikan tersebut Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, Kajati Kepri Hari Setiyono, Ketua LAM Kepri H. Abdul Razak dan beberapa perwakilan Forkompimda Kepulauan Riau.