Pemerintah tengah menyusun strategi jangka panjang untuk mengantisipasi kemungkinan Covid-19 akan tetap ada dalam waktu lama. “Transisi dan adaptasi untuk hidup bersama Covid-19 ini memang harus dipersiapkan,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dalam keterangan kepada pers Kamis, 2 September 2021 di Jakarta
Dikatakan, karena itu, sambil terus mengevaluasi penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), pemerintah menyusun dan menerapkan sejumlah protokol kesehatan sebagai bagian dari strategi ke arah sana. “Tujuannya, agar kita dapat menyeimbangkan kehidupan yang sehat namun juga tetap berdaya dalam kegiatan ekonomi dan sosial,” katanya.
Pilihan terbaik saat ini adalah tetap berdisiplin dan membiasakan diri dengan protokol kesehatan, sebagai langkah untuk persiapan hidup berdampingan dengan virus Covid-19. World Health Organization (WHO) dan banyak negara, termasuk Indonesia telah bersepakat, bahwa langkah-langkah untuk hidup berdampingan dengan virus corona secara jangka panjang harus disiapkan.
Menurut Johnny G. Plate, saat ini pemerintah memprioritaskan pelaksanaan protokol kesehatan di ruang/fasilitas publik, seperti, tempat perdagangan, pasar/toko modern, pasar/toko tradisional. Transportasi publik, darat, laut, udara. Destinasi Pariwisata,hotel, restoran, pertunjukan. Kantor/Pabrik, pemerintah, swasta, bank, pabrik besar, UKM/IRT. Lokasi ibadah dan kegiatan keagamaan dan tempat pendidikan; PAUD, SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi.
Prokes Tiga Standar
Penyusunan protokol kesehatan di masing-masing ruang/fasilitas publik tersebut, melibatkan pihak pemangku kepentingan terkait. Setiap protokol kesehatan didasarkan pada tiga standar, yaitu standar jumlah, aktivitas, dan perilaku.
Selain protokol kesehatan, pemerintah juga terus meningkatkan implementasi berbagai strategi pengendalian pandemi, seperti deteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, surveilans genomik di daerah-daerah yang berpotensi terjadi lonjakan kasus.
Selain itu, peningkatan alokasi vaksin di daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi, penambahan sentra vaksinasi, menjadikan kartu vaksin sebagai syarat perjalanan dan di ruang publik, percepatan vaksinasi bagi kelompok rentan, lansia, dan orang dengan komorbid.
“Seluruh upaya dijalankan secara bersamaan, tidak ada yang lebih didahulukan daripada yang lain. Pemerintah juga berkomitmen akan senantiasa memantau kondisi pandemi Covid-19 secara aktual, agar bisa mengambil kebijakan yang tepat baik dari sisi kesehatan maupun ekonomi,” kata Menteri Kominfo.
Strategi ini harus diimplementasikan demi keamanan semua. Karena itu, pemerintah mengharapkan dukungan masyarakat, katanya.
Monitoring Prokes
Sementara juru bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa monitoring protokol kesehatan yang disusun pemerintah dilakukan untuk memastikan masyarakat aman melakukan aktivitas di tempat publik dalam mengadaptasi kebiasaan baru agar dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.
Dalam pada itu update informasi Covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Kamis 2 September 2021 pukul 12.00 WIB, tercatat penambahan kasus terkonfirmasi positif virus sebanyak 8.955 dengan demikian jumlah total 4.109.093 orang.
Pasien sembuh dilaporkan bertambah 21.208 sehingga jumlah total 3.798.099 orang, sedangkan
pasien meninggal bertambah 680 dengan demikian jumlah totalnya 134.356 orang.