Youtuber Jozeph Paul Zhang yang memiliki nama asli Shindy Paul Soerjomoeljono diketahui sampai lulus SMA Negeri (SMAN) 1 Kota Tegal Provinsi Jawa Tengah (Jateng), tidak dikenal sebagai pelajar yang aneh-aneh.
“Dari kawan SMA seangkatan dia [Paul Zhang] anaknya biasa-biasa saja,” komentar GT di grup WhatsApp Kanca 69 yang beranggotakan alumni SMAN-1 Kota Tegal pada Rabu 21 April 2021.
Youtuber yang memiliki subscribers sebanyak 53,6 ribu dan total video yang telah diupload di kanal Youtubenya sebanyak 595 video itu, menjadi sorotan masyarakat karena secara terbuka mengaku sebagai nabi ke-26.
Atas pernyataan ngawurnya, ia dilaporkan ke polisi dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka perkara penistaaan agama. Selain itu masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena diperkirakan posisinya saat ini di luar Indonesia.
Joseph Paul Zhang merupakan pria kelahiran Banjaran, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, pada 31 Agustus 1974. Ia mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Kota Tegal. Kemudian setelah itu melanjutkan pendidikan tinggi di UKSW Salatiga Jateng.
Ketua Ikatan Alumni SMAN 1 (Ikasma) Kota Tegal, Tafakurrozak membenarkan, bahwa Paul Zhang merupakan alumni dari SMA Negeri 1 Kota Tegal. Ia alumni angkatan 1993.
Ia mengatakan, informasi dari teman seangkatannya, semasa sekolah, Paul merupakan siswa yang biasa-biasa saja. Pemikiran masih linier dan tidak ada indikasi yang memperlihatkan kebencian terhadap Islam.
Barulah pada 2017, teman-teman seangkatannya merasa ada yang berbeda dari Paul. Dia mengajak ngobrol teman-temannya dengan pembahasan yang cenderung menyerang agama Islam.
“Nah di situ teman-temannya kaget. Dia mulai kontra Islam. Ya pemikirannya tidak linier lagi, jadi non liner,” kata Rozak, alumni SMAN 1 Tegal angkatan 1989, kepada tribunjateng.com, Rabu, 21 April 2021.
Selanjutnya ia mengatakan, teman-teman seangkatannya menduga, Paul menjadi aneh setelah mengenyam pendidikan perguruan tinggi. Dia salah bergaul dan mendapatkan doktrin-doktrin yang salah.
“Pergaulannya, kehidupannya, setelah kuliah itu 180 derajat berbeda. Bahkan teman-temannya yang sama-sama Kristen, bilang dia seperti orang stres atau sakit jiwa,” katanya.
Rozak mengatakan, secara pribadi merasa prihatin atas sikap Paul yang telah meresahkan masyarakat. Mewakili alumni SMAN 1 Tegal lainnya, ia mendukung kepolisian untuk menangkap tersangka Jozeph Paul Zhang.
Ia menilai, Paul harus mempertanggungjawabkan ucapannya yang sudah memecah belah kerukunan umat beragama di Indonesia.
Mengaku sebagai nabi ke-26 jelas bertentangan dengan keyakinan umat Islam yang mengakui bahwa nabi terakhir adalah Nabi Muhammad SAW.
“Kami mengutuk keras dan mendukung agar segera dilakukan pencarian dan penangkapan. Langsung dibawa ke Jakarta dan dipertanggungjawabkan dengan hukum Indonesia,” katanya.
Sementara data yang tribunjateng.com dapatkan dari arsip SMAN 1 Tegal, tersangka Shindu Paul Soerjomoelyono saat mengenyam pendidikan di SMAN 1 Tegal memiliki nomor induk 8897.
Sebelum lulus pada 1993, Paul merupakan siswa jurusan IPA dengan nilai EBTA dan Ebtanas total 73. Nilai rata-rata yang didapatkan selama ujian adalah 6 dan 7, tertinggi di angka 8 untuk mata pelajaran agama.
“Dibilang menyayangkan, kami atas nama sekolah jelas menyayangkan. Tapi itu kembali lagi dengan pilihan masing-masing. Karena sekolah tidak mungkin mengajarkan hal tidak baik,” kata Ali Afifi, Wakil Kepala Kesiswaan SMAN 1 Tegal.