Pemerintah Kota (Pemko) Batam, Kepulauan Riau, mengajukan formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2021 dengan jumlah di atas seribu orang. Jumlah itu bakal didominasi untuk formasi tenaga kesehatan dan tenaga pengajar atau guru.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin, Rabu, 17 Febuari 2021. Ia mengungkapkan formasi CPNS tahun ini telah diajukan sejak tahun lalu dan tengah menunggu persetujuan.
“Kami ajukan banyak, di atas seribuan orang. Saya lupa angka pastinya, dan ada di BKPSDM [Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Manusia],” kata dia.
Angka kebutuhan CPNS Batam, diakuinya dikirim berdasarkan analisis kebutuhan pegawai yang belum terpenuhi pada tahun 2020 lalu. Kemudian, ditambah dengan jumlah PNS yang pensiun.
“Paling banyak guru, tenaga fungsional OPD dan pendidik. Kuota yang kami ajukan melanjutkan yang belum terpenuhi [saat penerimaan CPNS] tahun lalu ditambah yang sudah pensiun,” katanya.
Menurutnya, untuk lingkungan PNS Batam, saat ini setiap bulanya ada pegawai yang pensiun dan di Januari 2021 lalu saja, terdapat sembilan pegawai yang sudah pensiun.
Pada 2019 lalu, Pemko Batam mengajukan kebutuhan CPNS sebanyak 1.980 orang untuk penerimaan di tahun 2020. Namun, kata Jefridin, yang disetujui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), hanya 140 orang saja. Dari angka itu, ia memerinci tenaga pendidikan sebanyak 71 formasi, tenaga kesehatan 42 formasi, dan tenaga teknis 27 formasi.
Sementara dari formasi yang dibuka tahun lalu, jumlah pelamar CPNS Batam mencapai 4.246 orang. Menurutnya, pelamar paling banyak di posisi tenaga teknis yang mencapai 1.824 orang. Sementara jumlah formasi yang tersedia hanya 27.
“Untuk pendaftar terbanyak kedua adalah posisi guru. Sebanyak 1.380 orang memperebutkan 71 formasi yang dibuka. Sementara untuk formasi tenaga kesehatan, dilamar oleh 1.042 orang. Dengan kuota yang diterima Pemko Batam sebanyak 42 formasi,” katanya.
Diakui Jefridin, yang diajukan lebih banyak guru karena sesuai dengan kebutuhan. Sebab, Batam masih terus menambah sekolah dan ruang kelas baru. Sehingga membutuhkan tenaga guru yang lebih banyak, belum lagi termaksud pengganti tenaga guru yang memasuki masa pensiun.
“Apa lagi sebelumnya banyak tenaga pengajar yang pindah kerja di bidang lain. Banyak juga yang mengikuti pelatihan di bidang baru. Kalau sudah di jabatan struktural dan mendapat berbagai pelatihan, sayang kalau disuruh mengajar lagi,” katanya.