Tingginya gaji anggota DPR RI menjadi pergunjingan di masyarakat. Hal itu menyusul pengakuan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Krisdayanti di sebuah channel YouTube beberapa waktu lalu.
Krisdayanti mengaku setiap tanggal 1 tiap bulan menerima gaji pokok Rp16 juta. Kemudian setiap tanggal 5 mendapat uang tunjangan Rp59 juta.
Gaji itu masih jauh lebih kecil dibanding tambahan pendapatan lainnya. Karena Krisdayanti yang juga seorang artis penyanyi itu mengaku menerima dana aspirasi masing-masing Rp450 juta lima kali dalam setahun.
Ternyata katanya lagi, masih ada lainnya yakni anggota DPR juga menerima Rp140 juta sebagai dana aspirasi yang sebanyak delapan kali setahun.
Bila dirata-ratakan mulai dari gaji, tunjangan, dana aspirasi setidaknya satu orang wakil rakyat menerima uang setidaknya Rp 360 juta setiap bulan atau Rp.4,3 miliar per tahun. Belum lagi uang tambahan lainnya seperti uang rapat yang nilainya juga cukup fanstatis.
Bagaimana dengan gaji anggota palemen di negara lain?
Berdasarkan studi Independent Parliamentary Standards Authority (IPSA) yang dirilis media, besaran gaji ideal anggota parlemen sekitar tiga kali pendapatan per kapita.
Menurut data yang dikeluarkan The Economic pada 2013 mengenai perbandingan gaji anggota dewan dengan pendapatan per kapita penduduk berbagai negara, Indonesia berada di peringkat 4 dengan gaji anggota dewan paling tinggi. Orang-orang Senayan ini pendapatannya hanya dikalahkan oleh Nigeria, Kenya, dan Ghana.
Jumlahnya juga jauh dari Anggota Dewan di negara maju seperti Inggris, Jerman, Prancis, Jepang, dan Amerika Serikat.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah pendapatan anggota legislatif di beberapa negara:
INDONESIA-Gaji dan tunjangan anggota DPR RI dimuat dalam Surat Edaran Setjen DPR RI No. KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 serta Surat Menteri Keuangan Nomor S-520/MK.02/2015. Disebutkan bahwa gaji pokok setiap anggota DPR RI adalah sebesar Rp. 4.200.000, belum termasuk tunjangan.
Selain mendapat gaji pokok, anggota juga mendapat sejumlah tunjangan. Bila dihitung secara keseluruhan, seorang anggota DPR RI dapat mengantongi sekitar Rp48,7 juta ditambah tunjangan uang sidang/paket sebesar Rp 2 juta yang masih berada di luar tunjangan sidang.
Namun bila merujuk apa yang disampaikan Krisdayanti wakil rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur yang bila dirata-ratakan Rp4,3 miliar per tahun, bukan tidak mungkin gaji parlemen Indonesia yang tertinggi di dunia.
MALAYSIA-Seorang anggota dewan Malaysia mendapat RM16.000 atau setara dengan Rp54 juta sebagai gaji pokok setiap bulannya. Gaji tersebut belum termasuk berbagai tunjangan yang diterima setiap anggota dewan negara tersebut.
Tunjangan yang dimaksud antara lain telepon, perjalanan dinas, sopir, dan hiburan sebesar RM5.100 atau sekitar Rp17 juta tiap bulannya.
Tidak hanya itu, anggota parlemen Malaysia juga mendapat tunjangan pertemuan. Untuk pertemuan parlemen mereka mendapat tunjangan sebesar RM200 atau sekitar Rp677.474 per hari. Untuk pertemuan dengan agensi pemerintahan mereka mendapat tunjangan sebesar RM150 atau sekitar Rp508.105 per hari.
NIGERIA-Setiap anggota Dewan yang bertugas di negara yang menduduki peringkat pertama dengan pendapatan anggota Dewan tertinggi dibanding pendapatan per kapita penduduknya ini memiliki gaji pokok sebesar Rp28,3 juta per bulannya.
Namun, hal ini belum termasuk dengan tunjangan tiap bulan yang dapat mencapai Rp506,7 juta untuk setiap anggota. Hal ini berbanding terbalik dengan pendapatan per kapita warga Nigeria. Beberapa di antara mereka bahkan tidak memiliki pendapatan lebih dari Rp30 ribu per hari.
SWEDIA-Sebagai wakil rakyat, anggota dewan yang bertugas di Swedia tidak diistimewakan dengan banyak fasilitas atau gaji yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan pendapatan tiap bulan, hanya US$6.900 atau sekitar Rp98 juta per bulannya.
Jumlah ini tidak berbeda jauh dengan pendapatan rata-rata rakyat Swedia yang berasa di kisaran US$2.800 ribu atau Rp40 juta setiap bulannya.
Juga hanya setengah dari pendapatan seorang anggota Kongres Amerika Serikat yang mencapai US$14.000 per bulannya.
Selain itu, Anggota Dewan Swedia juga tidak mendapat banyak tunjangan seperti tunjangan kendaraan pribadi atau mobil dinas.
Anggota dewan yang mewakili daerah ibukota, Stockholm, juga hanya mendapat tunjangan harian sebesar US$12 atau sekitar Rp171 ribu yang hanya bisa digunakan untuk membeli makanan sederhana.