Perhimpunan Indonesia Timur (PIT) meminta Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, menyampaikan maaf secara terbuka kepada masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Gorontalo serta salah seorang Pegawai Dinas Sosial Kota Gorontalo yang menjadi sasaran amarahnya.
Sebelumnya muncul tayangan video singkat di media sosial, memperlihatkan Mensos Tri Rismaharini marah-marah ketika rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo, terkait distribusi bantuan sosial (bansos). Risma terlihat mengacungkan pena pada seorang pendamping bansos Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Gorontalo. Dalam video tersebut, diduga Risma tidak terima pihaknya disebut mencoret data penerima bansos sehingga bantuan tak tepat sasaran.
Atas viralnya video tersebut, Perhimpunan Indonesia Timur menyampaikan sikap prihatin kepada Mensos Tri Risma. Karena tingkah dan sikapnya yang tidak patut di tunjukan di hadapan umum.
Ketua Presidium PIT Muhammad Syukur Mandar melalui siaran pers, mengimbau kepada siapapun sebagai pejabat publik agar dalam bersikap, mengedepankan etika dan kesantunan di depan umum.
Tindakan Mensos Tri Risma disebutkan PIT, tidak mencerminkan sikap seorang pejabat publik, terhadap rakyat jelata, dan hal ini meresahkan masyarakat, menyinggung dan memalukan bagi sebuah bangsa yang punya adab dan etika.
Dalam waktu tiga hari setelah pernyataan yang ditandatangani di Jakarta tanggal 1 Oktober 2021 ini, Mensos Tri Risma segera menyampaikan pernyataan minta maaf terbuka. “Jika tidak kami akan mengambil sikap sebagaimana mestinya,” tulis dalam siaran pers tersebut.
Jika Mensos tidak menyampaikan maaf dan mengakui kesalahan etika di hadapan umum, maka Perhimpunan Indonesia Timur meminta Presiden Jokowi untuk mereshuffle Tri Rismaharini dari jabatannya.