Pernyataan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Peter F Gontha, memperingatkan bahaya pandemi Covid-19 menarik disimak. Melalui media sosial Senin, 27 April 2021, ia mohon apa yang disampaikan dibaca dengan cermat.
Ia menyatakan, Kanada melarang penerbangan masuk dan keluar dan jumlah kematian harian (akibat terinveksi virus Covid-19) melebihi 1.000 orang. Sementara Arab Saudi diblokir dan tidak ada penerbangan masuk dan keluar.
Tanzania sepenuhnya juga diblokir. Brasil jatuh ke babak paling mematikan, dengan lebih dari 4.100 kematian hari ini.
Spanyol telah mengumumkan bahwa keadaan darurat dapat diperpanjang. Inggris mengumumkan penguncian selama satu bulan. Sedangkan Prancis terkunci selama dua minggu.
Jerman juga disegel selama empat minggu. Italia mengikuti dengan cermat hari ini.
Peter F Gontha, mantan Duta Besar Republik Indonesia di Polandia, juga mengungkapkan,
semua negara/kawasan ini telah mengonfirmasi gelombang ketiga Covid-19 lebih mematikan daripada gelombang pertama. Oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati dan melakukan semua tindakan pencegahan.
Untuk itu ia menyarankan, kita harus menjadi komunikator yang waspada antara teman dan keluarga. Simpan semua orang dari gelombang ketiga. Jangan menilai dengan blokade, gelombang kedua tidak ada yang terjadi.
“Sejarah memberi tahu kita, bahwa, seperti flu Spanyol tahun 1917-1919, gelombang ketiga lebih berbahaya daripada gelombang pertama dan kedua. Jutaan orang tewas. Lindungi diri Anda dan milik anda dan keluarga. Menjaga tindakan keamanan hayati, selalu memakai masker, menjaga jarak sosial, sering mencuci tangan, dan lain lain.” kata Gontha.
Menurut Gontha, sejarah tidak akan berbohong, mari kita renungkan seraya meminta agar jangan simpan informasi ini untuk diri sendiri, bagikan dengan keluarga dan teman.
Sosok Peter F Gontha sempat mendapat sorotan saat Menteri BUMN Erick Thohir menunjuknya menjadi komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 22 Januari 2020.
Ia dikenal sebagai perwakilan dari CT Corp milik pengusaha Chairul Tanjung. Lewat PT Trans Airways, CT Corp menjadi pemegang saham terbesar kedua di Garuda Indonesia setelah Pemerintah Republik Indonesia.
Peter F Gontha sebelum menjabat Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia, juga dikenal dekat dengan lingkaran keluarga Cendana. Namanya tercatat pernah menduduki posisi penting serta memiliki saham besar di perusahaan-perusahaan milik anak-anak mantan Presiden Soeharto.
Peter F Gontha juga sempat mengungkapkan, tugas barunya menjadi Komisaris Garuda Indonesia merupakan tantangan yang sulit. “Hanya Tuhan Yang Mahakuasa yang mengetahui akhir cerita Garuda. Tantangan dan pekerjaan yang luar biasa sulitnya, semoga bisa kita perbaiki,” kata Peter F Gontha.