Indonesia akan mengekspor listrik tenaga surya ke Singapura. Pengembangan mega proyek ini dilakukan oleh bright PLN Batam, Suryagen, dan Sembcorp Industries. Tiga perusahaan ini telah resmi menandatangani perjanjian kerja sama setelah menerima izin prinsip dari Energy Market Authority (EMA) Singapura.
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ini disebut akan memiliki daya mampu sekitar 1GWp, didukung sistem penyimpanan energi terbarukan untuk meningkatkan pasokan di Batam, dengan pengiriman menggunakan jalur kabel bawah lau
Direktur Utama, bright PLN Batam, Nyoman S Astawa mengatakan, mereka sudah sangat siap sebagai penyedia utama di Batam. Komitmennya adalah pada energi bersih dan terbarukan.
“Saat ini bright PLN Batam terus bertransformasi ke arah yang lebih baik. Kami yakin dengan adanya pengembangan bersama ini akan memberikan kesempatan bagus untuk Batam dan terus meningkatkan pengetahuan dalam mengembangkan energi baru terbarukan dengan skala besar. Semoga dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan energi bersih di Indonesia,” kata Nyoman.
Proyek ini katanya membawa banyak manfaat, antara lain meningkatkan investasi di bidang EBT serta kesempatan peningkatan lapangan kerja dan industri terkait
Wong Kim Yin, Group President & CEO, Sembcorp Industries mengatakan proyek ini merupakan contoh kuat dari kolaborasi regional yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan energi. Hal ini juga sejalan dengan rencana Singapura untuk memanfaatkan sumber energi bersih regional, dan berpotensi berkontribusi signifikan terhadap transisi energi bersih dimasa depan.
“Bersama dengan mitra kami di Indonesia, bright PLN Batam dan Suryagen, kami membuat terobosan baru dengan berbersama-sama mengembangkan proyek energi baru terbarukan dalam skala besar untuk energi bersih ,” kata Wong Kim Yin.
Kerja sama pengembangan bersama ini tentunya sejalan dengan program Pemerintah yang menargetkan penggunaan EBT di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025. Selain itu proyek ini diharapkan dapat menambah sekitar 1.000 lapangan perkerjaan di Indonesia kususnya di Kota Batam dan Singapura selama tahap konstruksi. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para insinyur lokal di Indonesia untuk mengoperasikan proyek infrastruktur energi terbarukan skala besar.