Direktorat Reserde Kriminal Umum Polda Kepri mengungkap kasus pemalsuan surat dalam akta autentik surat tentang pembebasan lahan (PL) yang dikeluarkan oleh BP Batam, Rabu, 10 Febuari 2021. Dari pengungkapan itu, turut diamankan satu tersangka berinisial MR.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Kepri, AKBP Imran mengatakan, pengungkapan itu bermula dari adanya Laporan Polisi nomor : LP-B/24/II/2021/Spkt- Kepri pada 8 Februari 2021 lalu. Laporan Polisi itu merupakan aduan dari Direktorat Lahan BP Batam atas dugaan Tindak Pidana pemalsuan surat atas Produk Surat BP Batam.
“Lalu Tim Subdit II Ditreskrimum Polda Kepri melakukan penyelidikan dan diketahui bahwa telah terjadi dugaan tindak pidana pemalsuan surat dan atau menempatkan keterangan palsu dalam Akta Autentik terhadap produk surat atau dokumen BP Batam atas lahan yang dimiliki oleh korban berinisial J,” katanya dalam konferensi pers di Polda Kepri, Rabu, 10 Febuari 2021.
Ia menambahkan, modus operandi yang dilakukan tersangka adalah dengan cara memalsukan surat perjanjian kerja, surat keputusan atau Skep Kepala BP Batam terkait pemberian alokasi lahan, dan memalsukan Gambar Penetapan Lokasi atau PL. Pasal yang dipersangkakan adalah Pasal 263 KUHP Ayat (1) Dan Ayat (2) dan atau Pasal 264 KUHP dan atau Pasal 335 Kuhp, dan atau Pasal 266 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama delapan tahun dan paling dan paling sedikit satu tahun.
Sementara Kasubdit II Ditreskrimum Polda Kepri, AKBP Rama Pattara, mengatakan, dari hasil penyidikan pihaknya memukan kejahatan itu dilakukan sendiri oleh tersangka. Menurutnya, tersangka memfotokopi kemudian mengedit surat-surat tersebut di rumahnya kemudian memberikannya ke kliennya. Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan penyidikan ini akan terus berkembang.
“Untuk lokasi lahan yang suratnya dipalsukan berada di wilayah Sungai Beduk. Keuntungan yang diperoleh oleh tersangka ini per kavlingnya mencapai Rp43 juta dan sudah sepuluh kali ia lakukan sejak tahun tahun 2014. Di samping itu surat tersebut juga diajukan ke bank untuk peminjaman dengan keuntungan Rp10 juta untuk sekali pengajuan,” katanya.