Pihak kepolisian diminta segera menindaklanjuti, dan menyelidiki informasi dugaan bocornya data 279 juta penduduk, dan dijualbelikan di forum online peretas Raid Forums pada tanggal 12 Mei 2021.
Permintaan tersebut disampaikan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Sultan B. Najamudin, kepada pers Jumat, 21 Mei 2021 di Jakarta.
“Jika dugaan yang diviralkan lewat twitter tersebut benar, maka data penduduk Indonesia yang bocor berpotensi untuk disalahgunakan. Sebab, data yang didapatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, rentan sekali untuk dijadikan bahan sumber kejahatan,” katanya.
Selanjutnya dijelaskan, seiring perkembangan zaman, manusia berhasil menemukan berbagai macam teknologi yang berguna untuk kehidupan sehari-hari.
“Telah banyak inovasi teknologi yang kini hadir di tengah masyarakat. Hal ini diciptakan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia,” kata mantan Wagub Bengkulu ini.
Menurut Sultan, hadirnya teknologi juga memiliki pengaruh besar dalam kehidupan sehari-hari manusia. Di mana hampir dapat dipastikan setiap orang kini telah bergantung dengan teknologi.
Pasalnya, setiap hari setiap orang memerlukan teknologi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Dengan laju perkembangan teknologi yang begitu pesat, maka berbanding lurus kebutuhan pengamanan sistem yang harus kita miliki, agar kecerdasan teknologi yang ada, tidak disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Salah satu perkembangan teknologi yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah internet. Adanya teknologi ini, berhasil memudahkan manusia mengetahui beragam informasi dan menghubungkan dengan manusia lainnya di berbagai belahan dunia. Meski begitu, tidak jarang ada oknum yang memanfaatkan perkembangan teknologi untuk melakukan tindak kejahatan atau yang biasa disebut dengan cyber crime,” kata Sultan.
Oleh karena itu, katanya, dugaan kebocoran data ini jangan dianggap masalah sepele. Bahkan data kependudukan sangat terkait dengan aspek pertahanan negara dan juga tentang kewibawaan pemerintah dalam melindungi hak warga negaranya.
“Jika setelah ditelusuri mengenai kebocoran data ini benar terjadi, maka hal ini bisa menjadi masalah ancaman nasional. Jadi, apapun alasannya data pribadi masyarakat Indonesia tidak boleh tersebar dan dapat diakses siapapun,” kata Sultan.
Ia juga mengingatkan, hak privasi seseorang harus dijaga dan dilindungi agar terhindar pengungkapan fakta-fakta pribadi secara public.“Intinya perlindungan data pribadi itu menjadi sangat penting karena jika disalahgunakan oleh pihak penyedia data atau pihak ketiga, hal ini bertentangan dengan hak dasar manusia untuk mendapatkan perlindungan privasi,” kata Sultan Najamudin.
Informasi tentang kebocoran data penduduk ini telah ditanggapi pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kamis, 20 Mei 2021. Pemerintah, disebutkan tengah mendalami kasus dugaan kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia, yang ramai diperbincangkan di dunia maya.
Kemenkominfo belum dapat memastikan apakah informasi 279 juta data penduduk itu bocor dan benar dijual di forum peretas Raid Forums, demikian disampaikan Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi, seraya mengatakan, pihaknya langsung melakukan pendalaman untuk menelusuri dugaan kebocoran data tersebut.