Polri telah mengusulkan tambahan anggaran pada penetapan pagu anggaran tahun anggaran 2022 sebesar Rp28,584 triliun kepada Kementerian Keuangan dan Kementerian PPN Bappenas.
Usulan itu disampaikan dengan Surat Kapolri Nomor B/3433/V/REN.2.3./2021 tertanggal 27 Mei 2021, perihal Usulan Kebutuhan Anggaran Tambahan dalam Penetapan Pagu Anggaran Polri Tahun Anggaran 2022.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri), Komisaris Jenderal (Komjen) Gatot Eddy Pramono, atas nama Kepala Polri (Kapolri) dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 7 Juni 2021.
Diungkapkan, tambahan anggaran itu untuk pengamanan destinasi wisata, pengamanan ibu kota baru, kebutuhan pasukan Satgas Garuda, perubahan kurikulum pendidikan, pendidikan dan latihan personel.
Selain itu juga untuk pengadaan bahan bakar minyak, pengadaan perlengkapan perorangan, pemeliharaan transportasi, pemeliharaan peralatan dan IT (teknologi informatika), dan kebutuhan biaya telepon, listrik, air serta internet.
Alokasi anggaran diperuntukkan bagi belanja barang sebesar Rp10,222 triliun yang diprioritaskan untuk meningkatkan pelayanan kamtibmas.
Alokasi dana juga antara lain untuk operasional kepolisian sebesar Rp2,273 triliun; Kemudian kebutuhan fungsi reskrim sebesar Rp2,226 triliun; Kebutuhan fungsi intelijen sebesar Rp705,10 miliar; Kebutuhan fungsi Sabhara sebesar Rp589,70 miliar. “Sedangkan untuk pengamanan Ibu Kota Negara baru sebesar Rp63,37 miliar,” kata mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Pada kesempatan itu Komjen Gatot meminta dukungan Komisi III DPR RI agar penambahan anggaran pada tahun 2022 mendatang bisa dipenuhi. “Mohon dukungan pimpinan dan anggota Komisi III DPR RI, kiranya Polri mendapatkan penambahan anggaran sumber rupiah murni pada penetapan pagu anggaran tahun anggaran 2022 sebesar Rp28,584 triliun,” katanya.
Pada raker yang dipimpin Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry ini, juga hadir Wakil Menkumham dan Wakil Jaksa Agung.
Seusai mengikuti Raker dengan Komisi III DPR RI kepada para awak media, Wakapolri mengungkapkan, anggaran Polri pada tahun 2021 ini mengalami pengurangan lantaran terjadi refocusing anggaran.
“Jadi gini, anggaran kita pada 2021 itu sejumlah kurang lebih Rp112 triliun, kemudian ada refocusing jadi Rp106 triliun. Nah sekarang pagu indikatif ada Rp97 sekian triliun,” katanya.
Menurut Komjen Gatot, penambahan anggaran tersebut juga akan digunakan untuk belanja pegawai yang memang masih kurang, belanja barang karena ke depan ada kegiatan-kegiatan yang memang harus dikerjakan.
“Kita juga akan menambah jumlah pendidikan bintara Polri yang sekarang berjumlah 10.600 orang, nanti akan ditambah menjadi 25 ribu orang. Itu udah biaya untuk pendidikan, kemudian gaji mereka. Ini kan akan bertambah,” katanya.
Untuk pengiriman pasukan PBB, juga ada kegiatan pemeliharaan-pemeliharaan peralatan. Ini semua itu, kan pengajuan dari pihak kita,” kata alumni Akpol 1988 ini.
Terkait pengamanan ibukota negara baru, Gatot menyebut, nanti ada biaya untuk pemberangkatan mereka. Karena anggota dari Brimob akan dikirim ke Kaltim dan mereka melaksanakan kegiatan keamanan di sana. “Itu biaya transport, berangkat pulang termasuk ada indeks-indeks untuk kegiatan mereka di sana,” kata Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono.