Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, meneruskan ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Tetap menggunakan jalan darat rombongan menuju lokasi di Desa Ketanggan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, pada Rabu, 21 April 2021.
Kawasan ini sebelumnya pernah dikunjungi pada 30 Juni 2020 lalu. Pada kunjungan kali ini, Kepala Negara mendapatkan laporan perkembangan pembangunan kawasan strategis tersebut.
“Siang hari ini saya mengecek kesiapan dari Kawasan Industri di Batang ini karena nanti di Bulan Mei akan ada groundbreaking peletakan batu pertama, untuk industri kaca, mungkin akan jadi yang terbesar di Asia Tenggara,” kata Presiden dalam pernyataannya di lokasi.
KIT Batang akan menjadi tempat bagi perusahaan-perusahaan multinasional yang melakukan relokasi dan investasi ke Indonesia. Sejumlah perusahaan multinasional telah berkomitmen untuk berinvestasi di kawasan tersebut. Antara lain perusahaan baterai asal Korea Selatan LG Chem, produsen kaca asal Korea Selatan KCC Glass Corporation, produsen pipa plastik asal Belanda Wavin, dan perusahaan keramik asal India Abroad Vitrified.
Pemerintah menyiapkan kurang lebih 4.300 hektare lahan bagi pengembangan kawasan. Pada fase pertama, disiapkan untuk membangun tiga zona, yakni manufaktur dan logistik, inovasi dan ekonomi kreatif, serta industri ringan dan menengah.
“Sekarang telah disiapkan dan hampir selesai 450 hektare yang akan dipakai untuk investasi-investasi terutama yang berkaitan dengan teknologi,” kata Presiden.
Hingga saat ini, perkembangan dari pekerjaan pematangan lahan untuk ketiga zona tersebut telah mencapai di atas 99 persen, sejak awal penyiapan lahan yang dilakukan pada Juli 2020. Bersamaan dengan itu, pemerintah juga tengah membangun sejumlah infrastruktur pendukung dan akses jalan baik di dalam, dari, maupun menuju kawasan industri tersebut.
Kawasan industri tersebut dikembangkan selain untuk menjadi salah satu tumpuan pengembangan industri di Indonesia, juga memberi kesempatan bagi setidaknya 250.000 tenaga kerja setempat.
Harapan lebih jauh, kawasan tersebut juga dapat menarik investasi sebesar Rp41,8 triliun di fase pertama, sekaligus menjadi program prioritas untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Kita harapkan ini akan menyerap tenaga kerja yang sebanyak-banyaknya, memberikan peluang pekerjaan yang sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya, dan ada arus modal masuk ke negara kita yang ini akan bisa menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional kita,” kata Kepala Negara.