Ustaz Abu Syaid Chaniago yang diserang orang tak dikenal saat memberi ceramah di salah satu masjid Kota Batam, Kepulauan Riau, resmi membuat laporan polisi. Jalur hukum ditempuh sebagai peringatan untuk siapa saja yang berniat menyerang ulama.
Kepada wartawan saat diwawancarai di Mapolresta Barelang, Senin, 20 September 2021, ia berharap mendapat keadilan dari laporan ini. Sekaligus menjadi pengingat supaya perlindungan terhadap para pengurus masjid bisa lebih ditingkatkan.
“Karena kalau di dunia untuk mendapat keadilan disini salah satu tempat mengadunya. Untuk itu saya berharap semoga ini yang pertama dan terakhir kalinya terjadi penyerangan kepada penceramah,” katanya.
Ustaz bercerita ia diserang dengan cara ditinju. Ada luka lebam di pipi kirinya. Waktu itu, ia posisinya sedang memberi ceramah dan baru sekitar 15 menit berdiri di depan para jamaah perempuan di Masjid Jami’ Baitusy Syukur, Kelurahan Jodoh. (baca: Seorang Penceramah di Batam Diserang Orang Tak Dikenal).
“Saya terkejut melihat dia [pelaku] berlari ke arah saya. Seketika dia langsung melayangkan tinju saat saya sedang memberikan ceramah,” katanya.
Ia sama sekali belum pernah mengenal pelaku, dan tak ingat apakah pernah bertemu sebelumnya dengan pelaku. Motif penyerangan masih misterius. (baca: Pelaku Penyerangan Ustaz di Batam: Saya Komunis).
“Saya juga nggak kenal, dan nggak tahu motif yang bersangkutan. Tiba-tiba masuk dan langsung menuju ke arah saya,” kata dia.
Peristiwa ini baru pertama kali dia alami selama memberikan ceramah di Batam. “Ini pertama kali, makanya saya sangat terkejut sekali. Tadi setelah penyerangan itu, beruntung ada para anggota pengajian yang berusaha menyelamatkan saya,” kata dia.
(Kontributor HMS, SIR)