Tepian Sungai Baloi, Kecamatan Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu, 4 September 2021, itu terlihat ramai. Kerumunan warga sedang menyaksikan proses pencarian Dimas (16), remaja yang hilang terseret arus sungai sehari sebelumnya.
Di antara kerumunan terlihat Rini, ibu kandung Dimas yang tampak menaruh harap pada pencarian hari itu. Salah satu warga sempat menunjukkan video ke Rini. Dalam video itu samar-samar terlihat Dimas berusaha menggapai tepian sungai saat arus mulai menyeretnya. (baca: 2 Hari Menghilang, Dimas Ditemukan Mengambang di Sungai Baloi)
Suara dari warga lain kemudian bersaut, dan mengaku melihat Dimas yang saat itu mengenakan baju berwarna biru hilang timbul di atas air. Semangat di wajah Rini seketika luntur. Pipinya masih basah oleh air mata. Dia yang semula berdiri perlahan duduk di atas batu sambil melihat proses pencarian anaknya.
Rini mengatakan, sebelum kejadian Dimas mengeluhkan sakit perut dan tidak bisa tidur satu malam. Selain itu, Dimas juga mengaku tidak bisa buang air besar (BAB).
“Waktu itu sekitar jam 3 pagi saya langsung keluar ke apotek mencari obat. Setelah minum obat, saat azan subuh berkumandang, Dimas langsung tidur pulas,” kata Rini di lokasi titik pencarian Dimas, di Sungai Baloi.
Rini berkisah, Jumat, 3 September 2021 pagi, Dimas juga sempat meminta dicarikan baju untuk salat Jumat di masjid. Usai salat, Dimas diajak dua temannya untuk bermain. Tanpa rasa curiga, Rini mengizinkan saja anaknya keluar rumah meski cuaca sedang hujan.
“Dia anak yang penurut, jarang keluar rumah juga kalau tidak dijemput kawannya. Selama bermain, tidak pernah pula dia berenang di sungai itu. Tapi sekarang kejadiannya seperti ini,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Dimas, dilaporkan hilang terseret arus sungai, Jumat, 2 September 2021 kemarin. Dimas dinyatakan hilang usai bermain di sungai Baloi, saat curah hujan tinggi.
Yus, salah seorang warga di lokasi, mengatakan, mulanya korban hendak bermain bola bersama anaknya. Namun, cuaca yang saat itu sedang hujan membuat mereka mengurungkan niatnya bermain bola.
“Si Dimas lalu mengajak anak saya dan beberapa temannya mandi di sungai itu, tapi karena arus deras dia terseret makin ke tengah. Dia bahkan sempat memegang pohon pisang yang ada di bibir sungai, tapi tidak tertolong juga,” katanya.
Yus menerangkan, Dimas adalah warga Ruli Baloi Baloi Persero, dan masih duduk di bangku sekolah kelas IX tingkat pertama.
Plh. Kepala BASARNAS Tanjungpinang sekaligus Kepala Ops dan Siaga, Miswadi, melalui Dantim SAR, Wawan, mengatakan, pihaknya langsung melakukan Operasi SAR kondisi membahayakan manusia (KMM) satu orang anak terseret arus sungai pada koordinat 1°07’30.6″N 104°00’20.8″E.
“Pada Jumat, 3 September 2021 kemarin sekitar pukul 13.10 WIB korban bersama temannya sedang bermain di sekitar sungai. Dengan kondisi cuaca hujan, korban tidak sadar arus air semakin deras hingga korban terseret dan dinyatakan hilang,” katanya di lokasi pencarian, Sabtu, 4 September 2021.
Wawan juga mengatakan, pencarian pada hari pertama tidak membuahkan hasil meski tim gabungan telah menyisir sungai hingga beberapa jam lamanya. Pencarian pun kemudian dilanjutkan pada Sabtu, 4 September 2021 pagi sejak pukul 07:00 WIB.
“Tim gabungan juga dibantu oleh beberapa warga dalam proses pencarian itu. Dengan menggunakan perahu karet, kami menyisir arus sungai sampai masuk ke dalam,” kata dia.
Wawan mengungkapkan, setelah dua hari melakukan pencarian, jasad Dimas ditemukan di telaga Kampung Nelayan dengan keadaan mengambang. Usai dievakuasi, kata dia, jasad korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) untuk diautopsi.
“Setelah diautopsi baru kami kembalikan ke pihak keluarga untuk dikebumikan,” kata Wawan.