Pemerintah Kota (Pemko) Batam, meminta Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau memberikan jatah vaksin Covid-19 berbeda dengan kabupaten/kota lainnya. Hal itu karena jumlah vaksin yang diberikan sejauh ini belum memenuhi atau tidak proprosional dengan jumlah penduduk Kota Batam yang mencapai 1,3 juta jiwa.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, mengatakan, jatah vaksin yang tidak proporsional itu akhirnya berpengaruh pada capaian vaksinasi di Kota Batam. Meski begitu, kata dia, sejauh ini capaian vaksin penduduk Batam mencapai 71,76 persen bagi usia 18 tahun ke atas untuk dosis pertama.
“Walau jatah vaksin tidak proporsional, saat ini kami masih fokus dalam pelaksanaan vaksinasi pelajar yang jumlahnya masih mendominasi sebagai peserta vaksin di Batam,” katanya, Jumat, 20 Agustus 2021.
Dengan demikian, Rudi juga menjelaskan apabila hal ini mendapat perhatian dari Pemprov Kepri, tentunya jadwal kedatangan vaksin tambahan pada dua minggu mendatang, akan semakin mempercepat pelaksanaan vaksinasi, dan target Pemkot Batam untuk mencapai angka 85 persen dalam pemberian dosis pertama.
“Kalau dua minggu lagi dikasih. Semoga angka itu tercapai,” kata dia.
Rudi menjelaskan, angka pertumbuhan pasien Covid-19 di Batam melandai kurun waktu satu minggu terakhir. Saat ini total pasien positif Covid-19 di Batam hanya tersisa167 orang, yang sedang dirawat di rumah sakit rujukan. Sementara pasien isoman, kata Rudi, tersisa 248 orang, pasien isoter 80 orang, dan presentase keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit hanya 15,16 persen.
“Jadi kalau tempat tidur ada seribu, yang terisi hanya 15 persen saja, atau sekitar 150-an pasien. Tapi BOR ICU cukup tinggi yaitu 42 persen. Kalau ICU di seluruh rumah sakit ada seratus berarti 42 ruangan ICU masih terpakai, sedangkan 48 sisanya sudah kosong. Mudah-mudahan keterisian icu dapat berkurang dalam minggu-minggu ini,” katanya.
Untuk itu, Rudi mengingatkan apabila dalam satu minggu kedepan, angka pasien positif Covid-19 di Batam dapat turun kurang 100 orang, maka pemberlakuan PPKM juga akan semakin dilonggarkan. Di lokasi berbeda, hal senada juga dilontarkan Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad yang memperkirakan Batam dapat merubah statusnya dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level III menjadi level II.
“Sebentar lagi level turun,” kata Amsakar.
Meski seandainya Batam mengalami penurunan level, Amsakar mengingatkan masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan (prokes).
“Jangan sampai teledor, jangan sampai abai prokes,” katanya.
Selain perkembangan kasus Covid-19 yang terus melandai, Amsakar menyebutkan jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, provinsi Kepulauan Riau berada pada peringkat ketiga sebagai daerah dengan pelaksanaan vaksinasi tertinggi. Juga berada pada peringkat ketiga terendah, atau berada pada posisi ke-31 untuk provinsi dengan tingkat paparan Covid-19.
“Kita tahu 60 persen masyarakat Kepri, merupakan masyarakat Batam, dengan begitu penyebaran Covid-19 sudah mulai berangsur baik,” katanya.