Sabtu, 17 April 2021
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
Petugas Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam memeriksa rumput lait yang akan dikirim ke Jepang. (Foto: Fathur Rohim)

Rumput Laut dari Batam Tembus Pasar Internasional

17 Februari 2021

Batam, 236 kata

Fathur Rohim Fathur Rohim
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

Komoditas rumput laut kini menjadi salah satu primadona di Batam, Kepulauan Riau. Selama tahun 2020, permintaan rumput laut dari Batam tergolong tinggi untuk pasar ekspor.

Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Batam, Anak Agung Gede Eka Susila, mengatakan, rumput laut menjadi komoditas ekonomi di Batam sebagai daerah kepulauan. Ia menjabarkan, merujuk data lalu lintas ekspor tahun 2020, rumput laut jenis dried sargassum seawed telah diekspor ke Tiongkok sebanyak 920,9 ton.

“Nilai ekspor komoditas tersebut mencapai USD 179,827. 75 yang terbagi dalam 17 kali pengiriman. Kemudian frekuensi ekspor jenis spinosum mencapai lima kali untuk pasar Vietnam. Jumlah yang diekspor pun sebanyak 129 ton dengan nilai sebesar USD 92,791,”

“Selanjutnya jenis Sargassum cutting yang sudah lima kali kirim ke Jepang. Totalnya mencapai 100,02 ton dengan nilai USD 21,583,” katanya, Rabu, 17 Febuari 2021.

Berita Lain

Kondisi Amsakar Achmad Terus Membaik

Dinkes Belum Rekomendasikan Pemberhentian Sementara Belajar Tatap Muka

Calon Penumpang Wajib Rapid Antigen meski Sudah Divaksin

Tak Kuasa Menahan Birahi, Oknum Dokter Masuk Bui

Dalam kurun waktu setahun juga, Agung memastikan tidak ada penolakan dari pengiriman rumput laut ke negara tujuan ekspor. Total, selama 2020, SKIPM Batam telah melakukan 27 kali pengiriman dengan volume sebanyak 1.149,92 ton.

“Nilai ekspor rumput laut dari Batam selama 2020 mencapai USD 294,202 ,” kata Agung.

Dia berharap, tahun ini ekspor rumput laut dari Batam semakin meningkat. Terlebih komoditas ini sudah banyak membantu masyarakat nelayan yang selama ini hanya menggantungkan hidupnya mencari ikan.

Bahkan saat ini, kata dia, terdapat sekitar 150 kepala keluarga (KK) nelayan yang bisa menghasilkan rata-rata Rp180.000-Rp200.000 perhari atau sekitar Rp6 juta per bulan dari hasil mengumpulkan rumput laut.

“Tentu kami berharap tahun ini bisa meningkat, dan kami dari karantina, siap memberikan kemudahan pelayanan,” katanya.

Berita Lain

Wakil Wali Kota Batam

Kondisi Amsakar Achmad Terus Membaik

16 April 2021
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Koesmarjadi. (Foto: Mediacenter)

Dinkes Belum Rekomendasikan Pemberhentian Sementara Belajar Tatap Muka

16 April 2021

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS