Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Batam, Kepulauan Riau, kian terbatas. Sementara permintaan dari rumah sakit terus berdatangan setiap harinya.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Batam, Novia, mengatakan, saat ini hampir semua jenis golongan darah terbatas stoknya. Sehingga, pihaknya pun sering terkendala untuk memenuhi permintaan dari rumah sakit.
“Bahkan untuk darah golongan O yang umumnya dimiliki masyarakat saat ini stoknya cuma 18 kantung saja. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan darah dari rumah sakit, sedikitnya kami harus punya persediaan sekitar 50 kantung darah,” katanya, Kamis, 16 September 2021.
Menurutnya, menipisnya stok darah itu selain karena pendonor yang tidak datang ke PMI, juga disebabkan oleh tidak ada lagi kegiatan donor darah massal. Hal yang sulit dilakukan di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga kesulitan mendapat donor darah konvalesen. Yaitu sumbangan dari pasien yang telah sembuh atau penyintas Covid-19. Novia menjelaskan, selain minim pendonor, darah yang sudah didonor oleh penyintas Covid-19 pun belum tentu dapat digunakan langsung untuk mereka yang membutuhkan.
“Selain minim pendonor, untuk donor konvalesen juga butuh screening yang panjang, karena memang ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi,” katanya.
Lebih jauh, Novia menjelaskan bahwa setiap darah yang diambil dari penyintas Covid-19, tak semuanya bisa digunakan. Menurutnya, idealnya produksi plasma konvalesen dilakukan dengan pemisahan plasma darah, untuk menghindari kehilangan sel darah merah yang tidak diperlukan. Dengan begitu, melalui berbagai proses, darah yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat didonorkan bagi pasien Covid-19.
“Untuk itu, kami berharap masyarakat bisa datang ke PMI untuk mendonorkan darahnya. Donor darah juga bermanfaat buat kesehatan juga lho,” katanya.