Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Ir. H. Airlangga Hartarto, menyampaikan perkembangan sejumlah indikator penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dalam keterangan pers bersama Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 10 Mei 2021, ia katakan, tingkat kasus aktif per 9 Mei, sebanyak 5,7 persen atau 98.395 kasus, lebih rendah dibandingkan global 12,13 persen. Kemudian, tingkat kesembuhan mencapai 91,5 persen atau 1.568.277 kasus versi global 85,78 persen. Sementara, angka tingkat kematian 2,7 persen, sedangkan di tingkat global 2,08 persen.
Airlangga, yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengatakan, terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro, dilaporkan 11 provinsi mengalami tambahan konfirmasi harian dengan lima provinsi di antaranya meningkat cukup tajam.
“Lima provinsi yang meningkat cukup tajam, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Aceh, dan Kalimantan Barat. Sebagian itu akibat dari datangnya pekerja migran,” kata Dia.
Tak hanya itu, peningkatan kasus harian juga telah menyebabkan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit, atau bed occupancy ratio (BOR) di tujuh provinsi berada di atas 50 persen. Ketujuh provinsi tersebut adalah Sumatera Utara 63,4 persen, Riau (59,1), Kepulauan Riau (59,9), Sumatera Selatan (56,6), Jambi (56,2), Lampung (50,8), dan Provinsi Kalimantan Barat 50,6 persen.
“Kenaikan memang terjadi di Sumatera. Oleh karena itu, Sumatera menjadi perhatian pemerintah. Sedangkan, di Jawa terlihat bahwa BOR rata-rata di bawah 40 persen dan ini terendah sepanjang periode PPKM mikro,” kata Dia.
“Kalau kita lihat di Wisma Atlet (BOR) relatif rendah 21,47 persen, terisi 1.287 tempat tidur dari kapasitas 5.994 tempat tidur,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar ini, menyebut tren mobilitas penduduk nasional mengalami kenaikan pada tujuh hari terakhir. Tiga provinsi dengan mobilitas tertinggi yaitu Maluku Utara, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara. Sementara, tiga provinsi dengan mobilitas terendah adalah Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.
“Kita lihat dalam bulan Ramadan ini sektor ritel, mal, dan toko bahan makanan mobilitasnya pun tinggi,” kata Dia.
Untuk itu pemerintah pun akan kembali memperpanjang pelaksanaan PPKM mikro dari tanggal 18 hingga 31 Mei dengan cakupan tetap di 30 provinsi.