Dinas Pariwisata Kepulauan Riau menyebutkan, kunci utama dalam menghidupkan kembali sektor pariwisata dan pusat perbelanjaan di Batam adalah dengan dengan menekan angka pasien positif corona.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Buralimar mengatakan, hal itu harus dilakukan dalam tiga minggu terakhir, sehingga Pemerintah Singapura mau membuka pintu keluar untuk warga negaranya. Hal itu diungkapkan Buralimar setelah adanya komunikasi antara Pemerintah Singapura dengan Pemerintah Pusat, serta Pemprov Kepri.
“Persoalan ini berawal dari pembahasan Travel Bubble yang ditawarkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno beberapa waktu lalu yang datang ke sini. Nah di Kepri sendiri ada dua kawasan yang masuk travel bubble, yaitu Nongsa di Batam, dan Lagoi di Bintan,” katanya kepada wartawan, Sabtu 30 Januari 2021.
Upaya menekan angka pasien corona dan travel buble, kata dia, sudah dijalankan untuk kawasan Nongsa Point Marina, Batam. Di mana saat ini ada puluhan wisatawan mancanegara (wisman) yang sedang melakukan proses pembuatan film dan mengambil lokasi di Nongsa dan kesemuanya dikarantina.
“Mereka tidak diperbolehkan meninggalkan kawasan Nongsa, selain karena proses karantina juga dikarenakan masih kurangnya penerapan protokol kesehatan di beberapa kawasan wisata lain yang ada di Batam. Penerapan protokol kesehatan di Nongsa itu sangat ketat, dua minggu sekali bahkan seluruh pegawai di-Rapid Antigen. Sementara di kawasan lain, bahkan masih ditemukan banyak masyarakat yang enggan memakai masker,” katanya.