Hartijo (49), warga Perumahan Bapede, Kota Batam, Kepulauan Riau, meninggal dunia diduga akibat menerima dua dosis vaksin sekaligus dalam satu hari. Kedua suntikan itu dia terima secara tidak sengaja saat mengikuti vaksinasi massal pada, Minggu, 11 Juli 2021.
Awalnya, Hartijo mengikuti vaksinasi massal yang diadakan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri untuk dosis pertama. Namun, usai mendapatkan suntikan pertama, salah satu relawan di lokasi mengarahkannya untuk mendatangi meja vaksinator. Dia pun kemudian mendapat dua dosis vaksin sekaligus saat itu.
Ketua RT 01 Perumahan Bapede, Ery Syahrial, mengatakan, korban meninggal pada Rabu, 28 Juli 2021. Berdasakan keterangan keluarga, Hartijo mengalami penurunan kesehatan pascavaksinasi tersebut.
“Almarhum sempat dirawat di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam. Dari hasil swab Hartijo juga dinyatakan positif Covid-19,” katanya saat ditemui di rumah duka.
Dia mengaku dipercaya keluarga Hartijo untuk mempertanyakan mengenai human error dalam vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh pihak Apindo Kepri itu. Sementara anak dan istri Hartijo, kata dia, belum bisa dimintai keterangan karena sedang isolasi mandiri.
Ery berkisah, Hartijo sempat mengeluhkan kondisinya kepada sejumlah warga saat sedang rapat membahas persiapan Iduladha di musala perumahan tersebut.
“Waktu rapat itu pula almarhum mempertanyakan mengapa dirinya mendapat dua dosis vaksin sekaligus. Saat itu almarhum nurut saja karena belum mengetahui prosedur vaksin Covid-19,” katanya.
Kondisi kesehatan Hartijo pun semakin menurun, lalu dua hari usai vaksin dia sempat menghubungi nomor dokter yang tertera di kartu vaksinasi. Tetapi Hartijo tidak mendapat respon dari nomor tersebut.
Menurut Ery, pihak keluarga juga telah meminta penjelasan dari pihak penyelenggara mengenai prosedur vaksinasi yang didapatkan oleh almarhum.
Namun hingga saat ini, pihak Apindo Kepri belum memberikan penjelasan apapun, bahkan menyatakan bahwa kematian dan sakit yang dialami oleh almarhum murni dikarenakan Covid-19.
“Sampai saat ini kita tetap meminta penjelasan. Apabila masih belum mendapat tanggapan, nanti setelah Isoman istri almarhum sudah selesai, kami akan melaporkan hal ini ke pihak Kepolisian,” kata Ery.