Warga Perumahan Pondok Graha, Duriangkang, Sei Beduk, Batam, Kepulauan Riau, mengeluhkan kualitas air yang saat ini dikelola oleh PT Moya Indonesia.
Salah satu warga Perumahan Pondok Graha, Duriangkang, Sei Beduk, Purwayanto, menyesalkan air berwarna hitam dan berbau yang keluar dari keran.
“Kejadiannya kemarin, sekitar jam 10.00 lah. Air yang keluar dari keran warnanya hitam pekat,” katanya saat dihubungi, Selasa, 23 Februari 2021.
Tidak hanya itu, Purwayanto juga mengatakan air berwarna hitam itu mengeluarkan bau saluran pembuangan. Ia bahkan sempat mencicipi air itu dan lidahnya terasa pahit hingga dua jam.
“Untuk kejadian itu memang sih hanya sebentar. Karena keran saya hidupkan terus, kurang lebih sekitar 15 menit lalu normal kembali,” kata dia.
Walau mengaku belum membuat keluhan resmi, tetapi selaku pelanggan PT Moya Indonesia, Purwayanto sempat mengunggah permasalahan itu di akun media sosial miliknya. Namun, hingga saat ini unggahannya itu belum mendapat tanggapan dari pihak PT Moya Indonesia.
“Memang tidak resmi, tapi kebetulan ada tetangga yang punya kenalan kerja di PT Moya jadi dikasih tahu melalui dia. Tapi belum ada respon juga sampai sekarang,” kata Purwayanto.
Menurutnya, kejadian serupa juga terjadi di dua perumahan lain yakni Perumahan GMP dan Permata Asri. Sebagai pelanggan, Purwayanto mempertanyakan mengenai tidak adanya pemberitahuan apapun mengenai persoalan itu.
“Berbeda dengan pengelola sebelumnya, apabila sedang melakukan perbaikan apapun pasti ada pemberitahuan,” ujarnya.
Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Dendi Gustinandar, mengatakan, persoalan itu telah diterima oleh pihaknya melalui salah satu perwakilan warga. Untuk itu, pada Senin, 22 Februari 2021 kemarin pihaknya telah memanggil pihak PT Moya Indonesia di Batam untuk segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
“[Perwakilan PT Moya Indonesia] Sudah dipanggil dan mereka telah menerima langsung keluhan kualitas air dari pelanggan di Tanjung Piayu,” kata Dendi.
Namun, Dendi juga mengatakan saat ini dirinya belum mengetahui perkembangan pasti persoalan itu karena sedang berada di luar kota.
“Saat ini perkembangan lanjutan memang belum saya pantau. Kebetulan sekarang saya di luar kota, nanti saya tanyakan kembali ke kantor,” katanya.
Hal serupa juga dilontarkannya, saat ditanyakan mengenai alasan kualitas air yang saat ini dikelola PT Moya Indonesia hingga bulan April mendatang selama masa transisi.
Untuk itu, Dendi juga menegaskan bahwa saat ini permasalahan utama yang harus segera diselesaikan PT Moya Indonesia adalah mengenai keluhan pelanggan.
“Yang saya tahu adalah mereka [PT Moya Indonesia] telah melakukan langkah teknis untuk menyelesaikan keluhan kemarin,” kata Dendi.