Lonjakan korban terinfeksi virus Covid 19 di sejumlah negara di Eropa, Asia hingga Amerika Selatan saat ini, mengharuskan kita waspada. “Perlu saya ingatkan jangan sampai program vaksinasi membuat kita tidak waspada. Jangan sampai program vaksinasi ini membuat kita euforia. Kenapa? Karena virusnya masih terus menular, masih ada dan kita harus tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.”
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, pada Minggu, 18 April 2021.
Program Vaksinasi Pemerintah Indonesia akan terus berjalan, hingga memberikan tingkat kekebalan tubuh masyarakat benar-benar kuat dari serangan Pandemi Covid-19. Ia juga menekankan, vaksinasi Covid-19 yang tengah dijalankan pemerintah jangan sampai membuat seluruh pihak kehilangan kewaspadaan.
Sebagaimana diketahui, sejumlah negara Eropa dan Asia seperti India, Filipina, dan Papua Nugini saat ini mengalami lonjakan kasus gelombang ketiga dari pandemi Covid-19. Hal yang sama juga terjadi di beberapa negara Amerika Selatan seperti Chili dan Brazil.
Menurut Menkes, pemerintah terus berupaya menekan penyebaran virus Covid 19. Melalui program vaksinasi yang tengah berjalan, juga diiringi dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Hasilnya penyebaran pandemi belakangan ini relatif dapat ditekan.
“Alangkah sedihnya kalau usaha keras kita selama ini jadi sia-sia karena terjadi lonjakan, akibat kita lupa, kita kurang waspada. Sekali lagi, tetap jalankan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan terus kita vaksinasi terutama para lansia sampai Lebaran nanti,” tandasnya.
6 Juta Dosis Vaksin Tiba
Menkes Budi Gunadi Sadikin berada di Bandara Internasional Cengkareng Tangerang untuk mengontrol kedatangan enam juta dosis bahan baku vaksin CoronaVac dari Sinovac. Vaksin kali ini merupakan yang kedelapan dari keseluruhan vaksin Covid-19 sejak kedatangan pertama pada 6 Desember 2020.
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-891 pengangkut vaksin tersebut tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, sekitar pukul 11.45 WIB.
“Hari ini kami menerima kedatangan enam juta bulk vaccine dari Sinovac China yang merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaccine yang akan kita terima tahun ini,” kata Budi Sadikin seraya menambahkan, dengan kedatangan kali ini, maka total yang sudah kita terima dari Sinovac 59,5 juta bulk vaccine.
Enam juta dosis bahan baku vaksin tersebut selanjutnya akan terlebih dahulu diolah sebelum diproduksi PT Bio Farma yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Vaksin Covid-19 produksi Sinovac ini juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM dan memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Hingga saat ini, dari kurang lebih 46 juta dosis vaksin yang telah diolah Bio Farma, sebanyak 22 juta dosis vaksin telah diterima dari BUMN yang berfokus pada produksi vaksin dan antisera tersebut untuk kemudian didistribusikan ke seluruh daerah. Pemerintah juga akan berupaya untuk terus memperoleh dosis vaksin yang nantinya akan diberikan secara cuma-cuma kepada kurang lebih 181,5 juta warga.
Diharapkan dalam satu bulan ke depan kita bisa menerima tambahan sekitar 20-an juta dosis lagi hasil produksi dari Bio Farma setelah kedatangan bulk vaccine ini. Dengan demikian kita harapkan program vaksinasi untuk seluruh daerah, provinsi, kabupaten, dan kota bisa berjalan lancar dan baik untuk bulan April dan Mei,” tambahnya.
“Pesan saya kepada seluruh teman-teman di daerah, kepala daerah, gubernur, bupati, dan wali kota, terus jalankan program vaksinasi. MUI sudah bilang bahwa selama bulan puasa vaksinasi tidak membatalkan puasa,” kata Budi.