Wali Kota Batam Muhammad Rudi menghadiri 1st Anniversary Sunmofee Tropical di Kampung Terih, Nongsa, Sabtu, 5 Maret 2022 sore. Sunmofee merupakan tempat nongkrong outdoor kekinian dengan pemandangan laut dan pusat Kota Batam.
“Saya sangat berbahagia bisa hadir, tempat pemandangan yang cukup bagus. Viewnya ke Batam Center, nampak juga gedung Pemko dan BP Batam,” kata Rudi yang juga Kepala BP Batam.
“Kita ingin dudukan bagaimana terih ini bisa dikembangkan lagi. Seperti di cafe ini, tempatnya bagus dan ramai dikunjungi orang untuk menikmati sunset,” katanya.
Pembangunan Batam kini terus dilakukan. Rudi dan Wakilnya Amsakar Achmad tak letih mengembangkan segala sektor potensial bagi ekonomi Batam, tak terkecuali sektor pariwisata. Maka dari itu, aksesibilitas seperti bandara, pelabuhan terus dikembangkan, juga infrastruktur lainnya. Tinggal lagi anak-anak milenial Batam yg akan mengisi nya dengan inovasi dan kreatifitasnya masing-masing,
Hadir dalam unniversery ini komunitas milenial Batam antara lain. Batam Hub, Muda mudi Batam, Hits Batam, Kepri Insta.
“Apalagi sebentar lagi ada pembebasan kunjungan wisman, daerah wisata kita siapkan. Mudah-mudahan dengan kami hadir, kita sama termotivasi untuk bangkitkan ekonomi bersama,” katanya.
Sementara itu Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan bahwa anak milenial Batam sangat berhubungan dengan sektor ekonomi kreatif, yang sub sektornya antara lain Kuliner, Aplikasi, Film, Musik, Games Fashion, Advertising, Radio, fotografi, Komunikasi visual.
Pemilik Sunmofee Tropical Ainun menyampaikan terima kasih kepada tamu undangan yang hadir, terkhusus kepada walikota Batam Rudi. Ia memohon doa agar Sunmofee ke depan terus sukses.
Ainun bercerita, cikal bakal cafe tersebut berdiri dimulai dengan usaha kebun anggur oleh orangtuanya. Namun, kebun anggur dinilai lama dan terbersit keinginan mengembangkan usaha lain. Bukan tanpa sebab, Ainun ingin usahanya tersebut juga memberikan dampak yang positif bagi warga setempat.
“Kami ingin secepatnya berbagi manfaat untuk warga Kampung Terih. Awalnya sempat berpikir bikin homestay, tapi terkendala Covid-19. Maka hadirlah cafe ini,” katanya.