Minggu, 25 Mei 2025
No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Nasional
  • Eksklusif
  • Feature
  • Kriminal
  • Politik
  • Sejarah
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Opini
Ilustrasi Matahari. (Foto: CNBC Indonesia)

Ahli Sudah Prediksi Sisa Umur Matahari, Berapa Lama Lagi?

18 Juli 2022
hms hms
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsApp

Sumber energi terbesar di Bumi yakni Matahari ternyata tidak akan abadi. Ilmuwan sudah memprediksi umur dari bintang sumber panas di Bumi ini.

Saat ini, Matahari diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun, dan sisa usianya sekitar 10 miliar tahun lagi. Sekitar 5 miliar tahun lagi matahari akan menjadi raksasa merah dengan inti yang menyusut, tetapi bagian luarnya membesar seperti Mars.

Artinya saat proses tersebut, Bumi akan ditelan oleh Matahari. Namun kemungkinan saat itu kehidupan manusia sudah tidak ada lagi karena diperkirakan sudah musnah sekitar 1 miliar tahun lagi. Kecuali bisa keluar dari masalah kecerahan Matahari yang mengalami peningkatan 10% per satu miliar tahun.

Matahari juga diperkirakan akan menjadi planet nebula, gelembung gas dan debu bercahaya. Tahun 2018 lalu, tim astronom internasional meyakini hal tersebut.

Berita Lain

Shell Indonesia Resmi Keluar Dari Bisnis SPBU Di RI

Ketua Kadin Cilegon Sudah Tersangka Sebelum Kasus Minta Proyek Rp5 Triliun

Penerbangan Domestik Makin Sering Terlambat, Dibahas Di DPR

Bareskrim Polri: Jokowi Lulus Sarjana Kehutanan UGM

“Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari masa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar, lalu mati,” kata salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan Albert Ziljstar, dikutip Minggu, 17 Juli 2022.

Ziljstar menjelaskan inti panas membuat selubung yang keluar bersinar dan terjadi dalam waktu 10 ribu tahun. Saat itulah Nebula akan terlihat.

Jika saat Matahari mati dan Bumi masih ada, para futuris memperkirakan manusia kemungkinan tidak langsung menyadarinya. Perlu waktu hingga 8,5 menit hingga manusia sadar Matahari tak lagi ada dan Bumi telah melakukan perjalanan antar bintang dengan kecepatan 18 mil per detik.

Kematian Matahari akan berdampak pada beberapa objek yang memantulkan sinarnya, Bulan dan seluruh planet yang akan berubah menjadi gelap.

Suhu di Bumi juga turun drastis dan membeku, meski perlu waktu jutaan tahun hingga planet berubah menjadi beku padat. Diperkirakan di minggu pertamanya, suhu di Bumi akan anjlok ke bawah 0 derajat Celcius. Berikutnya di tahun pertama berubah turun ke -100 derajat Celcius dan menjadi -240 derajat Celcius dalam beberapa juta tahun.

Saat itu terjadi, panas Bumi masih bekerja dan manusia akan mencoba pindah ke dekat sana. Proses fotosintesis yang membutuhkan Matahari akan terhenti saat itu, tanaman akan musnah dan sebagian besar spesies akan bertahan dalam waktu singkat hingga akhirnya ikut musnah.

Sumber: CNBC Indonesia

Berita Lain

Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan memberikan arahan kepada seluruh prajurit Satuan Yonif Mekanis 203/Arya Kamuning, di Lapangan Sawindu Mayonif 203/Arya Kamuning. Jatiuwung, Tangerang, Selasa 11 Juli 2023. (Foto: Ist./Dispendam).

Pangdam Jaya: Kesiapsiagaan Satuan Berupa Latihan, Hukumnya Wajib

12 Juli 2023
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto. (Foto: Ist./dok.Kosgoro 1957).

Tiga Rekomendasi Dewan Pakar Golkar Tanpa Menyinggung Munaslub

11 Juli 2023

IKLAN

Kalau Anda wartawan, tulislah sesuatu yang bernilai untuk dibaca. Kalau Anda bukan wartawan, kerjakanlah sesuatu yang bernilai untuk ditulis.

  • Tentang HMS
  • Redaksi
  • Perusahaan
  • Alamat
  • Pedoman

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS

No Result
View All Result
  • Batam
  • Kepri
  • Sumatra Utara
  • Feature
  • Eksklusif
  • Lowongan Wartawan
  • Kode Perilaku HMS

© 2020 HMStimes.com - Dilarang mengutip dan menyadur teks serta memakai foto dari laman HMS