BATAM – Warga Perumahan Putra Jaya, Kelurahan Tanjung Uncang, Kecamatan Batu Aji geruduk kantor Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batam Centre, Selasa (1/11/2022). Pasalnya, air di perumahan ini hanya mengalir dari pukul 12 malam hingga pukul 4 dini hari.
Salah satu warga, Jonri Sinaga, kondisi air di rumahnya semakin memburuk. Dalam dua minggu terakhir, air di perumahannya macet total atau tak mengalir, membuat aktivitasnya terganggu.
“Tadi malam saja, sampai jam 4 pagi tak ngalir sama sekali. Saya tinggal tidur saja,” kata Jonri, usai berunjuk rasa di depan kantor PT Air Batam Hilir, Batam Centre.
Terhentinya pasokan air bersih ke perumahannya membuat Jonri harus merogoh kocek lebih. Dia harus membeli air isi ulang kemasan untuk keperluan mandi anaknya yang masih kecil.
Sementara mobil tangki yang seharusnya menyuplai kebutuhan saat air perpipaan tidak mengalir tak selalu bisa diharapkan. Menurutnya, penyedia layanan air bersih tidak selalu mengirimkan mobil tangki saat diminta warga.
“Serba susah kami sekarang. Mesti hemat-hemat pakai air, kalau sudah habis mau cari mana lagi,” kata dia.
Warga lainnya, Sutrisno, juga merasakan hal yang sama. Tapi kadang untuk memenuhi kebutuhan air ia mengambil di perusahaannya.
“Air di perusahaan kami lancar soalnya, jadi saya kadang pakai gerobak ambil beberapa jeriken,” kata dia.
Sementara itu, Corporate Communication SPAM Batam, Ginda Alamsyah Lubis mengatakan, pihaknya menyediakan sembilan mobil tangki untuk mengatasi kendala suplai air ke perumahan tersebut.
“Iya ini solusi jangka pendek dari kami. Kami mohon warga untuk bersabar, karena saat ini pembangunan WTP dalam proses lelang,” kata dia.
Ia meminta warga untuk bersabar kurang lebih satu hingga dua tahun mendatang hingga proses pembangunan WTP selesai.
“Estimasi kita kurang lebih satu sampai dua tahun. Kita berharap warga bersabar. Saat ini segala kebutuhan air kita suplai lewat mobil tangki air,” tutupnya. (*)