Hipotiroid kerap dianggap sebagai penyakit hormon. Ini adalah kondisi saat kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon penting tertentu.
Hipotiroid bisa dialami siapa saja, termasuk anak-anak. Bahaya hipotiroid pada anak juga bermacam-macam, terutama jika tidak ditangani dengan cepat.
Dikutip dari laman John Hopkins Medicine, hipotiroid pada anak yang tidak terdiagnosis bisa berdampak pada laju pertumbuhan yang lambat hingga keterbelakangan mental.
Pada tahap awal, penyakit ini mungkin tidak menyebabkan gejala yang nyata. Namun seiring waktu, hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, nyeri sendi, infertilitas, hingga penyakit jantung.
Dinukil dari Healthline, penyebab paling umum hipotiroid pada anak adalah riwayat penyakit dalam keluarga. Anak-anak yang orang tuanya, kakek-nenek, atau saudara kandungnya menderita hipotiroidisme memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit yang sama.
Bahaya hipotiroid pada anak memang tidak terlalu kentara di tahap awal. Tapi, sebagaimana dikutip dari Mayo Clinic, anak bisa mengalami beberapa hal ini jika hipotiroidnya tidak ditangani:
– pertumbuhan yang buruk, mengakibatkan perawakan pendek;
– tertundanya perkembangan gigi permanen;
– pubertas tertunda;
– perkembangan mental yang buruk.
Untuk mencegah bahaya hipotiroid pada anak, orang tua disarankan untuk segera membawa buah hati ke dokter jika mereka kerap mengeluh kelelahan tanpa sebab.
Selain itu, waspadai juga gejala hipotiroid lainnya seperti kulit kering, wajah pucat, bengkak, sembelit, dan suara serak.
Sumber berita: CNN Indonesia