BATAM – Batam Aero Technic (BAT) sebagai pusat perawatan dan pengerjaan penanganan perbaikan pesawat udara (Maintenance, Repair, Overhaul/ MRO) member of Lion Air Group senantiasa mengembangkan kapabilitas dan kemampuan.
Batam Aero Technic mulai beroperasi pada 2014 merupakan perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat atau maintenance repair and overhaul (MRO).
“BAT memenuhi kriteria-kriteria Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sesuai PP No 67 Tahun 2021 dan memenuhi kualifikasi rencana bisnis yang mampu memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi nasional khususnya industri aviasi,” ujar Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, dalam keterangan resminya, Selasa (8/11/2022)
KEK BAT optimis mendorong perseroan (Batam Aero Technic) untuk terus meningkatkan utilisasi dan optimalisasi dari kapabilitas . Hal ini sejalan rancangan kerja berkelanjutan (master plan). Harapan utama, dapat terwujud perawatan pesawat yang terintegrasi sehingga dapat menekan angka pekerjaan berbagai perawatan pesawat ke luar negeri.
Pada pengembangan serta pengoperasian kelanjutan dari hanggar tahap 3 dan tahap 4, BAT berencana membangun 8 (delapan) hanggar yang bisa menampung 24 pesawat udara tipe berbadan sedang (narrow body): Boeing 737 dan Airbus 320. Hanggar dapat meningkatkan serapan kebutuhan perawatan pesawat secara nasional dan internasional. Serta meminimalisir jumlah pekerjaan MRO yang dikirim ke luar negeri.
Sekitar 2.000 sumber daya manusia. BAT menargetkan nilai investasi pada 2023 yaitu Rp 1,24 triliun. Nilai investasi mencapai Rp 7,29 triliun serta dapat menyerap tenaga kerja berkisar 9.976 orang pada 2030.
“Pengembangan KEK dapat menghemat devisa 30%-35% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp 26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri,” jelas Danang.
Miliki Daya Saing Penerbangan Global
Kemampuan dan kapabilitas BAT jangka menengah serta mendatang. Mendukung serta memenuhi pasar Asia Pasifik yang diprediksi mempunyai rata-rata 12.000 unit pesawat udara. Dengan nilai bisnis berkisar US$ 100 miliar pada 2025.
“BAT menyampaikan terima kasih atas terbentuknya sebagai KEK di Batam. Dalam upaya melakukan pengembangan usaha dengan tujuan sinergi positif sektor aviasi. Pemerintah menciptakan iklim usaha mendukung pertumbuhan dan pengembangan di Indonesia,” ungkapnya.
Pelaku usaha di bidang industri penerbangan khususnya jasa angkutan udara sangat merasakan bantuan dan dukungan dari pemerintah dalam rangka pengembangan dan pertumbuhan bidang usaha industri penerbangan.
“Kemudahan perawatan pesawat bagi maskapai menciptakan dan membangun industri MRO Indonesia berdaya saing di lingkup penerbangan global. BAT memiliki kesungguhan senantiasa mendorong perawatan pesawat udara yang semakin efisien,” kata dia.
Pengembangan KEK BAT di Batam siap beroperasi sejalan mendukung program pemerintah. Ekosistem yang kondusif di industri penerbangan nasional dan akan dilakukan evaluasi pembangunannya.
Untuk kapabilitas, realisasi hasil pembangunan hanggar tahap 1 dan tahap 2 telah beroperasi 4 maintenance hangar kapasitas 13 pesawat serta tahap 3 sudah beroperasi satu maintenance hangar kapasitas enam pesawat.
Batam Aero Technic saat ini mampu melaksanakan perawatan jenis pesawat: Airbus 320 series, Boeing 737 series, Airbus 330 series, Hawker 800/ 900 XP, ATR 72 500/ 600, dan tipe pesawat lainnya Kapasitas hanggar 19 jalur perawatan pesawat (line maintenance, minor check, major defect rectification.
Regular heavy check, transit check, to redelivery) dan 2 (dua) fasiltias pengecatan pesawat (line painting) dan hanggar pembersihan (cleaning), 1 (satu) gedung suku cadang seluas 4.000 m2, serta 1 (satu) unit gedung sarana perawatan komponen pesawat (workshop).
Dukung Operasional Perawatan Pesawat Lebih 40 Bandara.
Kawasan Batam Aero Technic di Batam Kepulauan Riau (dalam satu area Bandar Udara Intenrasional Hang Nadim). Badang Pengusahaan Batam telah menyediakan lahan seluas 30 hektar sebagai sarana perawatan dan perbaikan. Terdiri dari: kapasitas landas parkir pesawat (apron) 7,7 hektar, kapasitas jalan 2,8 km, kapasitas lIstrik 4,7 MW.
Logistik BAT didukung proses logistik suplly chain dan gudang (warehouse) peralatan, komponen (tools and sparepart) untuk pekerjaan yang berkaitan pabrikasi (maintenance workshop). Seperti cabin interior, dapur pesawat (galley), toilet pesawat (lavatory), kompartemen bagasi kabin (headrack), furnishing (seat, coverseat, carpet, handrest), engine dan komponen baling-baling (propeller workshop), emergency equipment dan lainnya.
BAT telah mendukung operasional perawatan pesawat lebih 40 bandar udara. Hal ini memastikan pesawat udara beroperasi berjalan lancar dinyatakan layak dan aman dioperasikan (airworthy for flight). Dengan menangani lebih dari 800 frekuensi penerbangan setiap hari.
“Saat ini merawat dan memperbaiki pesawat-pesawat dari Jhonlin Air Transport, DrukAir, Tri MG Airlines, US Bangla Airlines, Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Batik Air Malaysia, Thai Lion Air, Angkasa Aviation Academy (sekolah pilot), Super Air Jet. Layanan perawatan untuk maskapai lainnya akan dikembangkan secara bertahap,” ungkapnya.
Langkah strategis peningkatan jumlah SDM atau tenaga kerja berdaya saing, terampil dan profesional, BAT bersama Lion Air Group Training Center (LGTC).
Termasuk yang bergerak dibidang pendidikan khususnya pendidikan aviasi telah menambah tenaga kerja dengan keahlian sebagai mekanik atau teknisi pesawat udara. Sesuai kebutuhan serta kerjasama dengan Aircraft Maintenance Training Organization (AMTO) sebagai pusat pendidikan dan pelatihan bidang aviasi yang bertujuan menjamin tersedianya tenaga kerja khususnya mekanik dan teknisi pesawat udara. (*)