BATAM – Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Tipe B Batam berhasil mencatat realisasi penerimaan Bea, Cukai, dan Perpajakan hingga 1 Desember 2022 melampaui 100 persen dari target yang telah ditetapkan. Penerimaan itu mencapai Rp4,6 triliun.
Penerimaan tersebut didominasi oleh penerimaan dari Bea Keluar yang menyumbang Rp773,98 miliar. Selain itu, Bea Masuk juga menyumbang setidaknya Rp334,43 miliar yang mana melebihi target Bea Masuk sebesar 117,83 persen. Bahkan Bea Cukai Batam turut berkontribusi terhadap penerimaan pajak sebesar Rp3,486 triliun.
Secara Year on Year (YoY), pertumbuhan penerimaan di sektor Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai dan perpajakan tumbuh positif, hingga 1 Desember 2022, bahkan melewati realisasi penerimaan pada tahun 2021.
“Hasil yang postif menjelang akhir tahun ini, merupakan hasil extra effort penerimaan bea masuk berupa Nota Pembetulan atas tarif dan nilai pabean serta denda yang dilaksanakan secara optimal,” kata Kepala KPU Bea dan Cukai Tipe B Batam, Ambang Priyonggo.
Disisi lain, lanjutnya, BC Batam juga menjalankan fungsi fasilitasi perdagangan dan asistensi industri dengan pengembangan ekosistem logistik nasional atau Batam Logistic Ecosystem (BLE) di Kota Batam.
“Hal ini dalam rangka mendorong efisiensi waktu dan biaya logistik nasional, peningkatan efektivitas pengawasan pre-clearance, clearance, dan post-clearance, serta optimalisasi kerja sama internasional,” ujarnya.
Selain BLE telah diresmikan juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kota Batam sebagai entry point bagi perusahaan IT internasional. KEK di Kota Batam diharapkan dapat menarik perhatian investor dan wisatawan luar negeri dan dalam negeri, dengan adanya kegiatan pendukung berupa pariwisata sehingga dapat mendongkrak perekonomian dan juga penerimaan negara di Kota Batam.
Pihaknya juga mendorong perbaikan infrastruktur pelabuhan Batam dengan berkoordinasi bersama para pemangku keperntingan di pelabuhan, seperti BP Batam, BUP, Karantina, dan Imigrasi yang salah satunya adalah penerapan Auto Gate System (AGS) pada pelabuhan Batu Ampar.
“Telah dibangun pula Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) serta proyek perkerasan container yard (CY) seluas 2 hektare di Dermaga Utara Pelabutan Batu Ampar,” sebut Ambang.
Berbagai progres dan capaian tersebut diharapkan dapat semakin membuktikan Batam Logistics Ecosystem (BLE) sebagai solusi untuk logistik yang lebih tertata dan efisiensi yang semakin terjaga.
Penindakan KPU BC Batam
Tahun ini KPU BC Batam hingga 31 Oktober 2022, berhasil melakukan penindakan sebanyak 497 penindakan. Surat Bukti Penindakan (SBP) yang diterbitkan diantaranya, penangkapan kapal tengker bermuatan oli, rokok illegal, miras ilegal dan barang-barang yang dilarang dan dibatasi masuk ke Indonesia.
Hal ini dilaksanakan dalam rangka melindungi masyarakat Indonesia dari maraknya barang-barang yang dapat membahayakan serta melindungi industri dalam negeri.
Dalam melaksanakan penindakan dan pengawasan, BC Batam bersinergi dan berkordinasi dengan instansi terkait di Kota Batam dan sekitarnya, meliputi unsur TNI-Polri, SPGC, Karantina, BP Batam, Direktorat Jenderal Pajak, Imigrasi dan instansi terkait lainnya.
Sinergi tersebut, antara lain joint analisis, joint audit, joint collection, joint investigasi, joint proses bisnis, single profile, joint operation dan sinergi lainnya.
“Meskipun tahun 2022 belum berakhir dan pencapaian penerimaan telah melampaui target, kami tetap konsisten dan terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan pengawasan demi menunjang optimalnya penerimaan negara hingga akhir tahun. Diharapkan adanya dukungan, kesadaran dan kepatuhan dari masyarakat dan para pelaku usaha, atas pelaksanaan kegiatan di bidang Kepabeanan dan Cukai serta peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tutup Ambang.(*)
Sumber: KPU Bea Cukai Batam