JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) masih dalam pemantauan dan evaluasi terhadap pergerakan saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang tercatat mengalami 11 kali auto reject bawah (ARB) berturut-turut.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna mengatakan, pihaknya belum ada upaya untuk melakukan suspensi saham GOTO mengingat prinsip dari Bursa yang akan terus mengevaluasi saham yang memiliki volatilitas transaksi.
“Terkait dengan suspensi perdagangan dikaitkan dengan volatilitas transaksi, dapat kami sampaikan bahwa Bursa selalu melakukan evaluasi atas perdagangan efek sebuah perusahaan tercatat, dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan, keterbukaan informasi yang disampaikan, dan kondisi market secara keseluruhan,” jelas Yetna.
Diketahui, saham GOTO telah megalami penurunan harga hingga menyentuh ARB sejak 28 November 2022 hingga per tanggal 12 Desember 2022, atau setara 11 hari perdagangan beruntun (11 kali berturut-turut).
Atas penurunan harga saham GOTO itu, BEI telah meminta penjelasan kepada Perseroan dan telah dijawab oleh Perseroan. “Selain itu, Bursa juga telah meminta Perseroan untuk melaksanakan publik ekspose insidental dan telah dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2022. Hasilnya juga telah ditayangkan pada website Bursa,” tambahnya.
Sebagai informasi, lock up saham seri A untuk investor sebelum IPO telah berakhir pada tanggal 30 November 2022, sehingga pada 1 Desember 2022 jumlah saham yang dapat diperdagangkan menjadi 1.133.792.199.502 saham.
Berdasarkan data, secara year to date IHSG mencatat kenaikan sebesar 2,03 persen. Sebagaimana diketahui, perubahan IHSG sebagian besar dipengaruhi oleh fluktuasi harga saham dari perusahaan yang memiliki market capitalization besar.
Per 9 Desember 2022, 10 perusahaan tercatat yang memiliki market capitalization terbesar adalah BBCA, BBRI, BMRI, BYAN, TLKM, ASII, TPIA, BBNI, UNVR, ICBP.
Adapun, bobot saham GOTO terhadap IHSG per 9 Desember 2022 adalah 2,75 persen, dengan demikian apabila saham GOTO turun sebesar 7 persen dalam satu hari, maka maka IHSG hanya akan turun sebesar 0,175 persen.
Sementara itu, GOTO masuk dalam Papan Ekonomi Baru yang dibentuk bertujuan menyediakan papan pencatatan bagi perusahaan berbasis teknologi untuk menciptakan inovasi produk dan/atau jasa, yang memiliki kemanfaatan sosial luas dengan tingkat pertumbuhan tinggi.
Papan Ekonomi Baru merupakan papan pencatatan yang setara dengan Papan Utama. Perusahaan dapat tercatat di Papan Ekonomi Baru jika perusahaan memenuhi ketentuan tercatat di Papan Utama dan memiliki karakteristik khusus yang ditentukan oleh Bursa. Sehingga masuknya GOTO dalam Papan Ekonomi Baru, tidak berkaitan langsung dengan pergerakan IHSG.(*)
Sumber : Bisnis.com