Sorotan atas anggaran sebesar Rp48 miliar untuk belanja gorden di rumah dinas Anggota DPR dan Rp11 miliar untuk pengaspalan di Kompleks Senayan ditanggapi Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar.
Dalam keterangan pers di Ruang Diskusi Media Centre, Kompleks Parlemen, Senayan, ia menjelaskan pergantian gorden dan vitrase rumah dinas para anggota dewan sudah diajukan sejak tahun 2009, namun anggaran tak mencukupi.
“Tiga belas tahun lalu sampai sekarang tidak pernah ada, tidak pernah diganti, sehingga kemarin di 2022 setelah anggarannya tersedia, kami memasukkan komponen vitrase untuk penggantian gorden-gorden rumah anggota yang umurnya sudah lebih dari 13 tahun,” kata Indra, Senin, 28 Maret 2022.
Pengadaan gorden untuk Rumah Jabatan Anggota (RJA) juga sudah dilakukan dengan mekanisme lelang terbuka dan syarat-syarat sangat jelas.
“Jadi beberapa kali lelang yang dilakukan di DPR ini biasanya yang kalah lelang, kemudian bocorin ke media bocorin ke aparat hukum seolah-olah ada hengki pengki. Tidak ada hengki pengki, tidak ada urusan begitu, ya. Mau lelang apapun semua secara prosedural. Tim pokja unit layanan pengadaan (ULP) di DPR bekerja secara profesional,” kata Indra.
Kondisi Tidak Layak
Disebutkan kondisi saat ini memang sangat tidak layak untuk gorden sebuah rumah yang bisa menutup pandangan dari luar.
Di tahun 2022 ini baru didapatkan alokasi anggaran penggantian gorden untuk 505 unit rumah dengan nilai per rumahnya rata rata sekitar 80 juta diperhitungkan dengan pajak menjadi Ro.90 jutaan.
Lebih detail, papar Indra, komponennya lantai satu untuk jendela ruang tamu, dua pintu jendela ruang keluarga, tiga jendela ruang kerja, empat ruang tidur utama, lima jendela dapur, enam jendela tangga. Lalu, untuk lantai dua jendela ruang tidur anak, jendela void ruang keluarga dan jendela ruang tidur ART.
“Jadi, ada 11 item tersebut dari angka yang saya sebutkan Rp80 juta sekian dan itu pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp48.745.624.000. Untuk harga perkiraan dari konsultan perencana atau konsultan estimate Rp46.194.954.000. Nah, untuk harga perkiraan sendiri, kami hitung include dengan PPN 11 persen sebesar Rp45.767.446.332. Semua aspek perencanaan seperti desain, bahan, spek teknis serta harga perkiraan disusun konsultan perencana dan melalui proses unit pelayanan,” katanya.
Selanjutnya dikatakan, angka Rp48 miliar tersebut, juga muncul dari ToR yang diajukan di 2021 kemudian dilakukan review oleh inspektorat utama DPR berdasarkan kelayakan harga pasar. Dan review tersebut yang dijadikan dasar Kesetjenan DPR untuk menyampaikan anggaran ke kementerian keuangan.
Rapat dengan BURT
“Jadi semua kegiatan itu disamping di-review oleh inspektorat utama, juga dilakukan pembahasan yang sangat intensif dengan Panja BURT. Jadi Rp48 miliar itu adalah gorden bukan untuk 1-2 rumah tapi 505 rumah dengan tadi 11 item di setiap rumah,” katanya.
Lebih lanjut, terkait pengaspalan Komplek Parlemen Senayan yang nilainya Rp11 miliar dijelaskan karena kondisi saat ini, permukaannya sudah tergerus, sehingga mudah digenangi air.
Di sisi lain, awal Oktober 2022 akan diselenggarakan P20, dihadiri 20 ketua parlemen dunia yang sama dengan G20 plus 20 negara lain atas undangan DPR.
Jadi pada awal Oktober akan hadir sekitar 40 parlemen dunia, untuk itu, tentu kami akan merapikan semua tampilan Kompleks DPR mulai dari pintu gerbang, taman dan semua jalan-jalan. Aspal itu sendiri dihitung luasan total 85.300 meter persegi.
Kesetjenan DPR RI, tegas Indra, akan menyelesaikan seluruh perapian infrastruktur sebelum Juli, sebab di bulan Agustus tepatnya di tanggal 16, akan ada siklus persetujuan APBN dan pidato kenegaraan presiden.