Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap membantu percepatan vaksinasi booster di Batam. Sejumlah tenaga hingga vaksin disiapkan.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengatakan, pihaknya sengaja datang ke Batam untuk memastikan vaksinasi terlaksana dengan baik.
“Kami ingin, seminggu ke depan, capaian vaksinasi booster sudah mencapai 30 persen,” kata Suharyanto saat kunjungan kerja di Batam, Kamis, 24 Maret 2022.
Sesuai data, untuk Kepri vaksinasi booster di Kepri mencapai 22 persen dan Batam sudah 25 persen.
“Tinggal sedikit lagi. Kami sekarang mengejar capaian ini, dosis ketiga ini sangat diperlukan,” kata dia.
Untuk mempercepat vaksinasi itu, pihaknya selain menyiapkan vaksin, juga menyiapkan tenaga kesehatan hingga relawan. Untuk diketahui, vaksin booster menjadi syarat mudik Lebaran.
“Boleh mudik, syaratnya sudah divaksin dosis ketiga,” kata Suharyanto.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin Hamid, melaporkan, sebanyak lebih kurang 203,5 ribu warga Batam sudah divaksin booster hingga Rabu, 23 Maret 2022. Jumlah itu mencapai 25,62 persen dari total sasaran vaksinasi.
Adapun, total sasaran vaksinasi booster di Batam sebanyak lebih kurang 789,4 ribu orang.
“Selain vaksin booster, capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah melebihi target,” katanya.
Di mana, untuk vaksinasi dosis 1 sudah mencapai lebih kurang 937,1 ribu orang atau mencapai 103,29 persen dari total sasaran lebih kurang 907,3 ribu orang.
Kemudian, untuk vaksinasi Covid-19 dosis 2 sudah mencapai 89,49 persen atau sudah lebih kurang 812 ribu orang.
Sasaran tersebut merupakan dari kelompok usia 18 tahun ke atas, remaja, dan tenaga kesehatan.
Sementara untuk anak-anak usia 6-11 tahun, capaian vaksinasi juga tergolong tinggi yakni mencapai lebih kurang 115,3 ribu anak atau mencapai 86,68 persen dari total sasaran.
Untuk anak-anak, sasaran di Batam sebanyak lebih kurang 133 ribu anak. Untuk dosis kedua, mencapai lebih kurang 86 ribu anak atau 64,64 persen.
“Vaksinasi terus dilakukan. Untuk Booster memang tak seantusias saat vaksinasi dosis 1 dan dosis 2,” kata Jefridin.