Buruh dan Mahasiswa Kota Batam kembali turun ke jalan melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Senin, 19 September 2022.
Aksi kali ini Mahasiswa dan buruh bersatu melakukan orasi di depan kantor DPRD dan Wali Kota Batam.
Iring-iringan kendaraan pengunjuk rasa sempat membuat kemacetan sepanjang jalan Simpang Panbil Mall menuju Batam Centre.
Polisi sempat menyita ban bekas dan bensin dari kerumunan massa yang rencananya akan dibakar di aksi tersebut.
Kurang satu setengah jam berorasi, perwakilan buruh dan mahasiswa masuk dan berdiskusi bersama Ketua DPRD Batam, Nuriyanto.
Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Batam, Yafet Ramon, mengatakan pihaknya masih mengajukan tuntutan yang sama seperti aksi sebelumnya.
Tuntutan itu ialah menolak Kenaikan Harga BBM, tolak Omnibus Law-UU Cipta Kerja, dan naikkan UMK/UMSK tahun 2023.
“Kalau puas atau tidak, kami tentu belum puas selagi BBM belum turun. Itu tuntutan utama kami,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Batam, Nuriyanto atau pria yang akrab disapa Cak Nur ini mengatakan, pihaknya telah mengedarkan aspirasi pengunjuk rasa.
Aspirasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut nantinya diteruskan ke pemerintah pusat dengan tembusan pada aliansi.
“Kami dan kewenangan kami akan meneruskan apirasin ke pemerintah pusat. Karena DPRD juga bagian dari pemerintah daerah. Kita teruskan sesuai kapasitas kita,” katanya.
Ia menjelaskan, DPRD Kota Batam juga akan mengawal tuntutan tersebut agar sampai ke pemerintah pusat.