Dr. Hidayat M.Pd terpilih menjadi Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta masa bakti 2022-2026. Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI DKI Jakarta ke-12 yang berlangsung di Ballroom Hotel Century Senayan Jakarta, Sabtu, 12 Maret 2022.
Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Spesialis Olahraga itu terpilih setelah mendapat dukungan 56 dari 67 suara sah anggota KONI DKI.
Musorprov yang berlangsung di Ballroom Hotel Century Senayan Jakarta dibuka Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan ditutup Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi.
“Terima kasih atas kepercayaan seluruh anggota KONI DKI Pengurus Provinsi Cabang Olahraga, Badan Fungsional Keolahragaan dan KONI Kota/Kabupaten. Tidak ada oposisi dalam olahraga. Mari kita bersama bergandengan tangan menuju prestasi olahraga Jakarta,” kata Hidayat Humaid dalam kata sambutannya.
Sebagai Ketua Umum KONI DKI terpilih, Hidayat Humaid akan didampingi dua formatur yakni Ketua tim pemenangan Gde Sardjana dan Ketua Pengprov. Percasi DKI Pandoptan Sinaga. Ketua Umum terpilih dan kedua formatur nantinya akan menentukan kepengurusan KONI masa bakti 2022-2026.
“Saya akan mengajak semua pihak untuk bersama membangun prestasi olahraga DKI Jakarta dan mampu bersaing di tingkat dunia,” katanya.
Jangan Numpang Hidup
Dalam pada itu Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi meminta Ketua Umum KONI DKI Jakarta terpilih Hidayat Humaid agar tidak mengajak pengurus yang hanya numpang hidup.
“Yang butuh perhatian dan layak mencari kehidupan di KONI DKI itu adalah atlet. Karena atlet itu berdarah-darah dalam latihan dan sudah mengorbankan segalanya demi mengejar prestasi,” katanya saat menutup secara resmi Musorprov KONI DKI.
Prasetyo juga mengingatkan Hidayat Humaid untuk lebih fokus pada peningkatan prestasi atlet dan sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta dan pemegang kuasa anggaran di Jakarta, ia menjamin mengalokasikan penggunaan dana untuk pengembangan atlet. “Sejauh bisa mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran tidak ada alasan bagi DPRD DKI untuk menghambat pencairan dana pembinaan,” kata ketua dewan dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Kegagalan dua kali menjuarai PON menurut Prasetyo, menjadi tantangan bagi Ketum KONI DKI yang baru. Untuk itu dalam PON 2024 di Sumut-Aceh, merupakan harga mati bagi KONI DKI Jakarta menjadi juara umum.Tidak ada alasan lagi untuk gagal dan sisa waktu dua tahun menuju PON XXI itu harus dimaksimalkan.
“Setelah Musorprov dan kepengurusan terbentuk tidak ada waktu berleha-leha, segera susun program yang berorientasi ke prestasi bukan hanya level nasional juga internasional. Sebagai barometer pembinaan olahraga prestasi secara nasional, DKI jangan hanya terpaku pada prestasi menjadi juara umum PON saja tetapi harus mampu bersaing di tingkat dunia,” katanya.