Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta masih menunjukkan aktivitas berupa guguran lava maupun kegempaan. Dalam kurun waktu 24 jam (1 hari) pada Selasa, 22 Februari 2022 teramati guguran lava meluncur sebanyak 22 kali.
Dari pantauan cuaca di seputar Gunung Merapi teramati berawan, mendung, dan cerah. Angin bertiup lemah, sedang ke arah timur, barat. Suhu udara 14-25 °C, kelembaban udara 59-98 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg.
Secara visual Gunung Merapi tampak kabut 0-I, kabut 0-II, kabut 0-III, jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah. Teramati 22 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer (2.000 meter).
Dari data seismogram terekam kegempaan berupa guguran 67 kali, hebusan 3 kali, hybrid/ fase banyak 9 lali dan vulkanik dangkal 4 kali. Tingkat aktvitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Level III (Siaga).
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merekomendasikan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Sumber: tvonenews.com