Terjadi erupsi Gunung Ile Lewotolok, di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat, 16 September 2022 subuh pukul 05:37 WITA. Namun tinggi kolom abu tidak teramati.
“Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 32 mm dan durasi kurang lebih 40 detik yang disertai dengan gemuruh sedang,” kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam siaran pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Jumat, 16 September 2022.
Saat ini, kata Eko Budi Lelono, Gunung Ile Lewotolok berada pada Status Level III (Siaga) dengan tujuh rekomendasi. Pertama, berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh maka hingga 14 September 2022 tingkat aktivitas Gunung api Ile Lewotolok tetap berada pada Level III atau Siaga dengan rekomendasi yang disesuaikan dengan potensi ancaman bahaya terkini.
Kedua, dalam tingkat aktivitas Level III (Siaga), direkomendasikan agar Masyarakat di sekitar Gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung, pendaki, atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak atau kawah.
Radius 3,5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut. Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ile Lewotolok.
“Rekomendasi ketiga, mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ile Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” kata Eko Budi Lelono.
Keempat, tutur Kepala Badan Geologi, mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ile Lewotolok, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar terutama di saat musim hujan.
Kelima, seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Ile Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.
“Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA),” tutur Kepala Badan Geologi.
Rekomendasi keenam, kata Eko Budi Lelono, seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
“Pemerintah daerah, BPBD Provinsi NTT dan kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau PVMBG Bandung,” kata Eko Budi Lelono.
Sumber: iNews.id