Belakangan ini, brand Mixue Ice Cream & Tea mendadak viral. Sejumlah gerai Mixue Ice Cream & Tea selalu ramai oleh antrean para pengunjung.
Merek es krim asal China yang satu ini selalu menjadi incaran karena harganya yang murah-meriah. Untuk es krim cone saja, hanya dibanderol Rp8 ribuan. Sedangkan, beberapa varian lain harganya pun tak lebih dari Rp25 ribuan.
Selain di Indonesia, Mixue Ice Cream & Tea juga ada di China, Vietnam, Malaysia, dan termasuk Singapura. Di negara asalnya, China, Mixue Ice Cream & Tea memiliki lebih dari 10.000 gerai pada 2020 lalu.

Lalu siapakah pemiliki gerai ini?
Dia adalah Zhang Hongchao, yang mendirikan Mixue Ice Cream & Tea ketika masih berstatus sebagai mahasiswa tahun keempat, dengan modal meminjam uang ke neneknya untuk memulai bisnis pada 1997. Dikutip dari FoodTalks, saat itu Hongchao hanya bermodalkan uang 4.000 yuan atau sekitar Rp7 jutaan, untuk membangun bisnisnya.
Setelah lulus kuliah, ia kembali ke Zhengzhou dan menemukan tempat yang tepat untuk mendirikan bisnis es serutnya. Semua dimulai dari gerai kecil, karena modal yang dimiliki pun cukup kecil.
Bisnis Hongchao berkembang pesat. Ia yang semula menjual hanya es serut, es krim, dan smoothie, juga mulai menjual milk tea. Tiap hari Hongchao bisa mendapatkan 100 yuan.
Namun, bisnis tidak selalu mulus. Hongchao juga pernah mengalami kegagalan yang mengharuskan toko pertamanya ditutup. Namun, ia berhasil bangkit dan memulai kembali bisnisnya di tahun selanjutnya dengan nama Mixue Bingcheng.
Resep keberhasilan Mixue Ice Cream & Tea adalah harganya yang sangat kompetitif. Ketika toko lain menjual es krim sekitar 10 yuan, mereka hanya menjualnya dengan 2 yuan saja.
Sumber berita : CNBC Indonesia