BATAM – Fasilitas Liquefied Natural Gas (LNG) segera hadir di Batam untuk memberikan konstribusi besar bagi supply listrik, sekaligus mendorong pengembangan konstruksi dermaga curah cair yang ada di Kabil, Batam.
“Investasi ini turut mendukung upaya pemerintah pusat dalam menjaga kelancaran transisi energi global. LNG saat ini tengah diharapkan menjadi alternatif energi selama masa transisi energi untuk mengurangi ketergantungan sektor listrik pada batubara dan minyak bumi,” kata Kepala BP Batam Muhammad Rudi, dalam kegiatan penandatangani Head of Agreement (HoA) dengan PT Jaya Samudra Karunia Gas (JSKG) di Hotel Batam View, Jum’at (09/12/2022).
HoA yang ditandatangani langsung oleh Kepala BP Batam, Muhammad Rudi dan Presiden Direktur PT Jaya Samudra Karunia Gas (JSKG) Jang Sang Kyu tersebut, tentang Persiapan Kerjasama Pemanfaatan Dermaga dan Lahan di Terminal Umum Curah Cair Kabil, untuk Fasilitas LNG selama 25 tahun.
“Ini adalah satu perusahaan yang akan membangun tenaga listrik (LNG) di Kota Batam yang bukan di atas tanah, melainkan menggunakan kapal panjang mencapai 300 meter. Maka butuh dermaga untuk sandaran kapal itu sendiri,” terang Rudi.
Lebih lanjut ia menjelaskan, BP Batam memiliki dermaga curah cair di Kabil, yang belum maksimal. Sehingga, kehadiran PT JSKG yang akan menyewa sekaligus melakukan pengembangan dan konstruksi didalamnya, akan membawa multiplayer effect positif bagi Batam ke depan.
Rudi mengharapkan, produksi listrik dari JSKG nantinya tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan listrik di dalam wilayah Batam saja, tapi juga mencukupi kebutuhan ekspor.
“Sebagaimana komitmen dari Mr. Jang Sang Kyu tadi. Mudah-mudahan supply listrik tak jadi masalah untuk Batam ke depan. Tak hanya mencukupi Batam, tapi juga ekspor keluar. Semoga ini awal yang baik untuk kemajuan Batam,” ungkap Rudi Sumringah.
Ruang Lingkup Kerja Sama
Perjanjian awal (HoA) antara BP Batam dengan PT JSKG, ini bertujuan sebagai pedoman dan persiapan untuk melaksanakan kerja sama pemanfaatan dermaga dan lahan di Terminal Umum Curah Cair Kabil untuk fasilitas LNG.
Adapun ruang lingkup dalam HoA ini adalah persiapan penyediaan dermaga dan fasilitas di darat, persiapan penyediaan fasilitas LNG, dan persiapan penguatan dermaga.
Presiden Direktur PT Jaya Samudra Grup, Jang Sang Kyu menuturkan bahwa, niatnya untuk membangun LNG di Batam sejak 2017, dan akhirnya dapat terealisasi atas dukungan BP Batam dan jajaran.
“Saya berjanji, kita akan bangun selesaikan floating LNG Terminal dalam satu tahun, dan pembangkit-pembangkit di daerah Batam dan Kepri akan saya rubah semua pakai LNG,” ujar pria asal Korea Selatan ini dalam sambutannya.
Ia menambahkan, pengembangan LNG telah lebih dulu dilakukan Singapura sejak 10 tahun silam. Singapura sukses memanfaatkan pasar maritime internasional.
Dengan hadirnya LNG di Batam, ia berkomitmen akan mengembangkan prospek ini hingga ke pasar ASEAN.(*)
Sumber : Humas BP Batam