Jembatan Cimandiri merupakan penghubung dua kabupaten, yakni Cianjur dan Sukabumi, ambruk pada Rabu, 14 September 2022 dini hari. Peristiwa itu terjadi setelah Kabupaten Cianjur diguyur hujan deras cukup lama.
Tingginya intensitas hujan membuat tanah dan fondasi jembatan yang menghubungkan Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur dan Desa Caringin, Kecamatan Geger Bitung, Sukabumi itu, terseret arus air.
“Hujan terus-terusan turun sejak sore hingga malam, awalnya tanahnya tergerus. Namun, pas malam dini hari jembatan langsung terputus,” kata Didin (46) salah seorang warga Kampung Patrol RT 02/02 Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.
Akibatnya, jembatan yang menjadi akses satu-satunya warga sekitar terputus dan tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat maupun dua. Bahkan, warga yang berjalan kaki pun harus memutar arah hingga beberapa kilometer.
“Ya tidak bisa melintas, karena jembatannya cukup panjang dan airnya juga deras. Jadi para pejalan kaki juga harus memuter arah nyari jalan alternatif,” katanya.
Selain itu, akibat putusnya Jembatan Cimandiri membuat perkonomian warga menjadi terhambat. “Di sini kebanyakan warganya yang berjualan dan petani juga, tapi kalau putus begini mau gimana kita tidak bisa ikhtiar,” tuturnya.
Sementara itu, Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur Rudi Wibowo mengatakan, pihaknya telah meninjau langsung ke lokasi dan akan segera dilakukan perbaikan.
“Kita sudah melihat langsung, memang betul jembatan itu putus. Tapi kita sudah ajukan dan akan sesegera mungkin diperbaiki,” katanya.
Sementara, untuk memperlancar roda perekonomian warga, pihak BPBD membuat jembatan sementara bagi warga yang ingin melintas baik dari Kabupaten Cianjur maupun Kabupaten Sukabumi.
“Kita rencana membuat dulu jembatan sementara untuk pejalan kaki dan sepeda motor untuk mempermudah warga melintas sungai Cimandiri,” katanya.
Sumber: iNewsJabar.id
