Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 nasional bahkan sudah menembus angka 3.000 kasus. Kemarin, Jumat, 15 Juli 2022 jumlah kasus Covid-19 tembus 3.331 kasus, dengan hampir 50% atau 1.613 tersebar di DKI Jakarta.
Tingginya angka kasus Covid belakangan ini diduga akibat kemunculan sub-varian baru Covid-19 yakni Omicron BA.4 dan BA.5. Sub-varian tersebut muncul saat penanganan Covid-19 di dunia dalam kondisi yang membaik.
Dua sub-varian Covid-19 baru ini memiliki daya penularan yang tinggi. Selain itu, masa inkubasi virus tersebut hanyalah selama 3 hari saja sampai timbulnya gejala.
Kedua sub-varian ini disebut-sebut menjadi biang kerok penyebab kasus Covid-19 di Tanah Air kembali melonjak. Mengingat penularannya yang cukup cepat, karena itu masyarakat perlu mengetahui ciri virus ini dan mewaspadai gejalanya.
Epidemiologi Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menyebut gejala subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 tidak lebih ringan dibandingkan varian Covid-19 lainnya. Gejala yang relatif ringan itu pada dasarnya disebabkan oleh imunitas masyarakat yang sudah terbentuk terhadap COVID-19.
“Omicron ini bukan lebih ringan, tapi yang menjadi penyebab terkesan ringan adalah karena imunitas yang sudah terbentuk,” beber Dicky, seperti dikutip Sabtu, 16 Juli 2022.
“Kalau ini menimpanya ketika kita di situasi yang sama imunitas seperti Delta datang, kematiannya akan jauh lebih besar ketika BA.4 dan BA.5 ini datang. Kita beruntung ini datang setelah gelombang Delta,” katanya.
Sumber berita : CNBC Indonesia