BATAM – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Batam, Ardiwinata bertindak sebagai narasumber kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata dalam program Grab Jelajah Kota, yang digelar di Melawa Batam Komplek Ruko KBC Batam Center, Jumat (16/12/2022).
Kegiatan yang digagas perusahaan transportasi online bernama Grab itu, mengajak 30 mitra pengemudi (driver) Grab Batam untuk menjadi peserta pelatihan tersebut.
Membuka pemaparannya, Ardiwinata yang biasa dipanggil Ardi ini mengawali dengan informasi konsep 3A yakni, aksesibilitas, amenitas dan atraksi dalam pengembangan pariwisata.
Dikatakan, Wali Kota Batam yang juga menjabat Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi mendedikasikan Batam sebagai kota pariwisata. Hal itu dapat dilihat dari infrastruktur yang tengah dikembangkan saat ini untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan.
“Aksesibilitas dibangun supaya wisatawan datang tidak merasakan macet, destinasi bisa dikunjungi. Aksesibilitas ini yang paling penting baik darat, laut, dan udara. Bisa dilihat kondisi perkembangan Batam sekarang,” terang Ardi.
Kemudian, lanjutnya, Batam mempunyai amenitas yang lengkap seperti 365 hotel, 1.035 restoran, 5 pusat perbelanjaan, rumah sakit, dan sebagainya. “Batam juga memiliki atraksi seperti atraksi alam, budaya, dan buatan,” ucapnya lagi.
Ia menambahkan, akan ada gelaran Pawai Budaya Nusantara dalam rangka Hari Jadi Batam (HJB) ke 193 tahun. “Diperkirakan sebanyak 20 ribu masyarakat Batam akan datang ke Dataran Engku Putri,” sebut Ardi.
Dalam kesempatan itu, Kadisbudpar Batam membeberkan sejumlah destinasi yang umum dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara (wisman) diantaranya, wisata religi, budaya, kuliner, olahraga, belanja, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (Mice). Pada tahun 2019, kunjungan wisman mencapai 1.947.943 kunjungan.
“Wisatawan ke Batam ada yang untuk pergi main golf juga, coba armada Grab kerjasama dengan pihak golf di Batam. Wisata lainnya ada Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah dan Masjid Tanjak yang dibangun Pak Wali (Muhammad Rudi). Lalu, wisata kuliner salah satunya Melawa Batam ‘Teh Tarik Belakang Padang’ ini, yang mengangkat kearifan lokal,” ungkapnya.
Selain itu, Ardi menjelaskan 7 Sapta Pesona yang terdiri dari keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan. “Bapak-bapak bawa mobilnya harus aman dan tertib, mobilnya dijamin bersih, ramah misalnya bisa berkomunikasi. Jika enamnya dilakukan, maka bapak dapat kenangan dan wisatawan akan kembali ke Batam,” rayu Ardi meyakinkan.
Diinformasikannya juga, tahun 2024 nanti akan ada Visit Batam Indonesia (VBI) atau tahun kunjungan wisata ke Kota Batam (Visit Batam Years). Program ini diluncurkan untuk mendongkrak kembali kunjungan wisatawan ke Kota Batam.
“Visit Batam 2024 merupakan kegiatan yang ditunggu-tunggu karena dapat meningkatkan ekonomi masyarakat kita. Untuk itu, kita harus bersiap maksimal dalam menyambut wisatawan yang akan datang ke Batam,” tegas Ardi.
Area Manager Grab, Hervy Deviyanto mengaku, Pelatihan Pemandu Wisata dalam program Grab Jelajah Kota ini adalah modal kerja bagi mitra pengemudi Grab untuk lebih baik menghadapi konsumen khususnya wisatawan. “Terima kasih Pak Ardi (Kadisbudpar Kota Batam), telah menjabarkan apa yang dijual di Batam ini,” imbuh Hervy.
Ia mengharapkan, mitra pengemudi Grab mengenal Batam lebih dekat bahkan sejarah yang ada di Kota Batam. “Batam merupakan kota pariwisata. Kami harap teman-teman menguasai Kota Batam itu seperti apa dengan baik,” pintanya. (Dwi Septiani)