ASTINDO Hybrid Travel Fair (ATF) 2022 dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual di Jambi, Kamis, 3 Maret 2022. Acara ini berlangsung Atrium Mall PIK Avenue, Jakarta Utara, 3-6 Maret 2022 dengan misi untuk mereaktivasi industri pariwisata sekaligus mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO), Pauline Suharno dalam sambutannya, sebelumnya ASTINDO secara rutin menyelenggarakan ASTINDO Travel Fair sejak tahun 2011 hingga 2020, dan ASTINDO Virtual Travel Fair di tahun 2021. Tahun ini digelar kegiatan ASTINDO Hybrid Travel Fair 2022 skalanya jauh lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya yang diselenggarakan ASTINDO. Hal tersebut dilakukan untuk menyesuaikan kondisi para Travel Agent yang nyaris mati suri selama dua tahun, namun harus segera dibangkitkan kembali, agar tidak tertidur lelap.
“ASTINDO berkolaborasi dengan Mall PIK Avenue sehingga harga sewa lahan pun tidak terlalu memberatkan para Travel Agent yang menjadi peserta ATF 2022 yang selama ini sudah merugi. Mengacu kepada instruksi Pemerintah RI, agar masyarakat diminta tetap patuh pada protokol kesehatan, tetapi tetap harus dapat mendinamiskan roda perekonomian,” katanya yang baru terpilih sebagai President FATA (Federation of ASEAN Travel Association).
Travel Agent sudah dua tahun ini berdampak Pandemi Covid dengan semakin meratanya vaksinasi di Indonesia. “Melihat kondisi di luar negeri yang sudah mulai mempermudah perjalanan wisata baik domestik maupun internasional, kami berpendapat ini adalah saat yang tepat untuk mulai menggelar barang dagangan kami dan berjualan lagi,” katanya.
Ia berharap travel fair menjadi salah satu pemicu semangat bagi Travel Agent. ASTINDO secara konsisten sejak pandemi Covid-19 terus berupaya mengadakan aktivitas bagi para anggota, dari mulai training, webinar, talk show, travel mart, travel fair. Tentunya dengan tujuan agar anggota dapat mengembangkan bisnisnya, dan berperan aktif dalam pengembangan industri pariwisata Indonesia pada umumnya.
Ketua Panitia Pelaksana ASTINDO Hybrid Travel Fair 2022, Anton Sumarli menyampaikan bahwa acara ini dilaksanakan secara Hybrid yaitu offline dan online, sehingga para pengunjung selain berkunjung ke Mall PIK Avenue, juga dapat melihat showcase Travel Fair melalui website www.astindovirtualtravelfair.com, serta berinteraksi secara langsung dengan travel assistant dari para Travel Agent peserta ASTINDO Hybrid Travel Fair 2022.
“Diharapkan dalam periode empat hari ASTINDO Travel Fair 2022 ini, dapat dihadiri oleh lebih dari 10 ribu pengunjung langsung, selain juga dihadiri secara online dari berbagai penjuru Indonesia,” katanya.
Selain itu, dalam rangka mendukung program pemerintah yang dalam hal ini adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ASTINDO akan mensubsidi harga Paket Wisata Domestik, khususnya untuk tujuan ke 5 (lima) Destinasi Super Prioritas (DSP). Sehingga paket-paket wisata ke 5 DSP tersebut akan lebih terjangkau.
Ketua DPD Astindo Kepri, Dosma Tobing mengatakan karena kondisi pandemi Covid-19, tahun 2022 DPD mengirimkan Paket Wisata unggulan masing-masing untuk di promosikan di ATF 2022, serta mengikuti kegiatan melalui Online. Ia menginformasikan, Kepri rencananya akan mengadakan Astindo Kepri Travel Fair pada bulan Mei atau Juni 2022 mendatang.
“Mengingat bahwa Kepri memiliki letak yang sangat strategis dibanding daerah lain, yakni diantara Malaysia dan Singapura, kita rasa akan sangat besar antusias buyer dan seller untuk ikut dalam event tersebut nantinya,” katanya.
Dalam kegiatan tersebut, Astindo Kepri berencana akan menggandeng lima stakeholder pariwisata yang tergabung dalam Pentahelix yaitu pemerintah, akademis, bisnis, komunitas, dan media.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan, Batam memiliki beragam wisata salah satunya wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Ardi mendorong kegiatan MICE dilaksanakan di Kota Batam.
“Dengan akomodasi lengkap dan berstandar internasional, Batam merupakan tempat tujuan untuk mengelar meeting, seminar dan ekshibisi tingkat nasional, bahkan internasional. Hampir seluruh hotel, resort serta pusat menyediakan fasilitas memadai untuk mengelar berbagai jenis acara event MICE,” katanya.
Lanjut Ardi, disamping dikenal sebagai kota MICE, infrastruktur yang dibangun oleh Wali Kota Batam, Muhammad Rudi membuat Batam semakin indah. Infrastruktur itu, seperti pelebaran jalan hingga lima lajur setiap jalur dapat memudahkan wisatawan mengunjungi destinasi. Selain akses darat, Wali Kota Batam juga mengembangkan akses udara dan laut.
“After meeting bisa kemana saja, tidak ada macet,” katanya.
Selain aksesbilitas, sebagai kota pariwisata juga mempunyai amenitas. Batam mempunyai amenitas lengkap, mulai dari 222 hotel, 1007 restoran danñ cafe, rumah sakit, tujuh pelabuhan internasional, dan sebagainya. Kemudian konsep terakhir atraksi yakni ada atraksi alam, buatan, dan budaya.